Seiring dengan jumlah pemain game online yang terus bertambah, pengeluaran ini pun meningkat secara signifikan.
Namun, masalah utama adalah bahwa sebagian besar uang ini mengalir ke perusahaan game asing. Dalam laporan yang diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sekitar 99,5% dari uang yang dihabiskan oleh pemain game online Indonesia berakhir di luar negeri.
Ini berarti bahwa aliran uang yang seharusnya dapat mendukung perekonomian dalam negeri justru memberikan manfaat kepada perusahaan asing.
Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Masalah
Baca Juga:Pemain Voli Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi, Mencuri Perhatian di Liga Voli KoreaPeningkatan Kompetensi Guru TIK: Mendukung Pendidikan di Era Digital
Pemerintah Indonesia menyadari urgensi mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang mereka rencanakan adalah mengalihkan aliran uang dari game online ke dalam negeri.
Hal ini tidak hanya akan membantu meningkatkan pendapatan domestik, tetapi juga mendukung perkembangan industri game nasional.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengembangkan game buatan dalam negeri yang dapat bersaing dengan game asing.
Dengan cara ini, pemerintah berharap dapat memikat pemain Indonesia untuk beralih ke game lokal, sehingga uang yang dihabiskan akan tetap berputar di dalam negeri.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengatur pasar game online dengan lebih ketat. Mereka ingin memastikan bahwa perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia harus memberikan kontribusi yang adil ke perekonomian negara ini.
Ini mungkin termasuk dalam bentuk pajak atau persyaratan lain yang mendorong perusahaan-perusahaan ini untuk berinvestasi di dalam negeri.
 Peran Orang Tua dan Pendidikan
Selain upaya pemerintah, peran orang tua dan pendidikan juga sangat penting dalam mengatasi masalah kecanduan game online.
Baca Juga:Anak ke-2 Gusdur Mendukung Paslon Ganjar-Mahfud. Benarkah?3 Capres-Cawapres Ini Ternyata Lulusan Luar Negeri Loh! Siapa Aja Sih?
Orang tua perlu memahami pentingnya mengawasi waktu yang dihabiskan anak-anak mereka untuk bermain game online. Mereka harus mengedukasi anak-anak mereka tentang bahaya kecanduan game dan mengajarkan penggunaan yang bijak.
Di sisi lain, sekolah dan institusi pendidikan juga dapat berperan dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak negatif dari kecanduan game online.
Pendidikan tentang literasi digital dan penggunaan internet yang sehat dapat membantu mengurangi risiko kecanduan game.