sumedangekspres – Pemilihan umum semakin dekat dan para calon presiden mulai mengutarakan visi dan misinya untuk masa depan Indonesia. Salah satu calon presiden yang menarik perhatian publik adalah Anies Baswedan yang mewakili Aliansi untuk Perubahan.
Anies Baswedan dengan tegas menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek hilirisasi yang merupakan inisiatif andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, negara ini juga memiliki rencana untuk bekerja sama dalam reindustrialisasi untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Hilirisasi adalah proyek yang menjadi kebanggaan Jokowi selama masa jabatannya sebagai presiden. Proyek ini memfokuskan pada peningkatan nilai tambah produk domestik dalam negeri. Dengan kata lain, hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pemrosesan produk di dalam negeri sehingga Indonesia tidak hanya mengandalkan ekspor bahan mentah. Dengan demikian, proyek ini telah membantu menciptakan nilai tambah yang signifikan dalam ekonomi Indonesia.
Baca Juga:Capres Anies Baswedan: Untuk Negara yang Bersahabat dengan Semua Unsur, Termasuk UlamaGangguan Makan sebagai Tanda Gangguan Mental pada Anak. Simak Penjelasannya!
Anies Baswedan akan melanjutkan proyek hilirisasi ini dengan tekad kuat. Namun yang membuat rencana ini lebih menarik adalah reindustrialisasi akan diintegrasikan ke dalamnya. Reindustrialisasi merupakan upaya untuk merevitalisasi sektor industri yang melemah, merangsang inovasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan menggabungkan hilirisasi dan reindustrialisasi, Anies berharap dapat menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar dan bertahan lama.
Selain fokus pada hilirisasi dan reindustrialisasi, Anies Baswedan memiliki sejumlah proyek penting lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan adil di seluruh Indonesia.
Salah satunya adalah pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi di kota-kota kecil dan menengah serta berbagai wilayah di Indonesia.
Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi tidak hanya terkonsentrasi di beberapa kota besar namun juga meluas ke daerah-daerah yang lebih terpencil.
Perbaikan tarif pajak juga menjadi perhatian Anies Baswedan. Pihaknya menargetkan tarif pajak Indonesia sebesar 13-16%. Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan finansial dan pendapatan publik yang cukup untuk mendukung program pembangunan.
Dengan menaikkan tarif pajak, pemerintah dapat mendanai proyek infrastruktur dan layanan publik yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan lebih efektif.