sumedangekspres – Kekuasaan Belanda di Jawa Barat meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan, antara lain beberapa bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh. Salah satu peninggalan monumental tersebut adalah Benteng Palasari yang terletak di Kabupaten Sumedang.
Sesuai dengan namanya, benteng ini berdiri megah di atas Bukit Palasari atau lebih tepatnya Desa Kota Kulon, Kabupaten Sumedang Selatan.
Gunung Palasari kini menjadi bagian dari Taman Hutan Raya (Tahura) dengan luas mencapai sekitar 31,22 hektare.
Baca Juga:Ridwan Kamil Pimpin Kampanye Prabowo-Gibran di Jabar: Langkah Strategis Menuju Pilpres 2024Ratusan Warga di Purwakarta Alami Keracunan Makanan Massal
Kawasan ini menjadi rumah bagi sekitar 205 jenis flora, termasuk Akasia, Eboni, Jati, Pinus, dan banyak lagi.
Keberadaan Tahura Gunung Palasari tidak hanya sebagai peninggalan sejarah, tetapi juga sebagai upaya pelestarian alam yang sangat berarti.
Menurut Koordinator Juru Pelihara dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Jawa Barat, Feni Yuliani Amijaya (46), Benteng Palasari sudah berdiri sejak tahun 1906.
Benteng Palasari merupakan benteng tertua di antara tiga benteng lainnya di Sumedang dan berperan penting dalam mengabadikan sejarah penuh perjuangan dan kejayaan.
Bandingkan dengan tiga benteng lainnya di Sumedang, yaitu Benteng Pandjoenan Gunung Koentji 1917, Benteng Pasir Laja, dan Benteng Pasir Kolecer, Benteng Palasari menyajikan gambaran sejarah yang lebih awal.
Merupakan saksi bisu peristiwa masa lalu dan berisi kisah perlawanan dan masa kejayaan.
Salah satu kegiatan terbaru yang menghiasi Taman Hutan Raya Gunung Palasari, Kecamatan Sumedang Selatan, terjadi pada Rabu, 15 November 2023.
Baca Juga:Menghadapi Ancaman Bencana Alam pada Musim Penghujan di Jawa BaratPesona Wisata Arung Jeram dan Tubing di Desa Citepok, Sumedang
Pj. Bupati Sumedang, Herman Suryatman, bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, melakukan kegiatan penanaman pohon sebagai upaya nyata dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan merawat lingkungan.
Sebanyak 30.175 bibit pohon ditanam di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk 3.000 bibit pohon yang ditanam di Sumedang.
Dari jumlah tersebut, 400 bibit ditanam secara khusus di Tahura Gunung Palasari, sementara 2.600 bibit lainnya ditanam di 26 Polsek yang berada di bawah naungan Polres Sumedang.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup, namun juga merupakan langkah strategis untuk melestarikan keberlangsungan sejarah dan keanekaragaman ekosistem.
Masyarakat Sumedang dan Jawa Barat pada umumnya terlibat aktif dalam melestarikan peninggalan nenek moyang dan melestarikan keindahan alam untuk generasi mendatang dengan cara melindungi burung dan menanam pohon.