sumedangekspres – Dikenal sebagai Kota Kembang, Bandung sudah lama menjadi pusat perhatian dunia fashion Tanah Air. Sebutan ini tak lepas dari kontribusi unik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terus menghasilkan produk-produk kreatif hingga mendunia. Di tengah gemerlapnya industri fashion kebanggaan kota Bandung, Kampung Wisata Sablon (KWS).
Berlokasi di Jalan Surapati, Gang Muararajeun, Cihaurgeulis, Cibeunying Kaler. Kampung Wisata Sablon bukanlah destinasi wisata biasa yang ramai pengunjung.
Secara spesifik, kawasan tersebut merupakan jalan pemukiman padat penduduk.
Namun daya tariknya bukan terletak pada tempat wisatanya, melainkan pada hampir seluruh masyarakat yang berhubungan dengan perajin dan pengusaha sablon.
Baca Juga:Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Meningkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau di Kabupaten SumedangSD IT Insan Sejahtera Sumedang: Menawarkan Pendidikan Berkualitas dan Program Unggulan
Keunikan KWS tidak hanya terletak pada keberadaannya sebagai kampung perajin sablon, namun juga atas inisiatif para pelaku industri sablon di wilayah tersebut. Sejarah sablon di Kampung Wisata Sablon telah berkembang sejak tahun 1997, namun baru pada tahun 2018 dilakukan inisiatif resmi untuk mendirikan kampung sablon.
Salah satu tantangan yang dihadapi pelaku usaha sablon KWS adalah mengoptimalkan produksi dan penjualannya yang masih menggunakan sistem tradisional.
Pemasaran melalui media tidak langsung atau offline seperti media cetak, penyiaran, surat kabar, telepon dan iklan luar ruang seperti papan reklame masih menjadi cara yang umum dilakukan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kampung Wisata Sablon telah mengambil berbagai langkah strategis. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat branding dan periklanan.
Dengan hadirnya di platform digital, KWS dapat lebih mudah menjangkau calon konsumen dan memperluas pasarnya.
Lebih lanjut, kerjasama menjadi kunci keberhasilan bagi Kampung Wisata Sablon. Mereka tidak hanya menjalin kerja sama antar dunia usaha di daerah, namun juga menjalin kemitraan dengan layanan pendidikan dan lembaga pendidikan.
Kerja sama ini akan mencakup kunjungan edukasi terkait dunia sablon yang tidak hanya memberikan wawasan kepada masyarakat setempat, namun juga meningkatkan reputasi KWS sebagai destinasi kreatif di Kota Bandung.
Baca Juga:Benteng Batarai: Jejak Sejarah Masa Kolonial Belanda di Kabupaten SumedangNetralitas ASN Pemkab Sumedang dan Larangan Pose Foto pada Pemilu 2024
Dengan berbagai upaya tersebut, Kampung Wisata Sablon terus menjadi sentra produksi sablon yang modern dan berdaya saing.