sumedangekspres – Sumedang Terkenal dengan Apa Yuk Intip 6 Faktanya!
Sumedang, sebuah kabupaten di Jawa Barat, menjelma menjadi destinasi wisata yang menyajikan ragam pesona menarik. Terkenal dengan kuliner ikoniknya, Tahu Sumedang, kota ini juga memamerkan seni tradisional yang eksotis, keindahan alam yang memukau, dan jejak sejarah yang memberikan nuansa yang kaya. Mari kita menjelajahi keunikan Sumedang yang membuatnya begitu menarik dan tak terlupakan.
Sumedang Terkenal dengan Apa : Tahu
Siapa yang tak kenal dengan Tahu Sumedang? Ikon kuliner yang melegenda ini sudah menyedapkan lidah masyarakat Indonesia sejak tahun 1917. Namun, tahukah Anda bahwa Sumedang bukan hanya terkenal sebagai Kota Tahu saja? Mari kita kupas lebih dalam keberagaman pesona yang dimiliki kabupaten yang berbatasan langsung dengan Bandung ini.
Tahu Bungkeng menjadi akar dari kelezatan Tahu Sumedang. Konon, pada tahun 1917, seorang pedagang Tiongkok bernama Ong Kino membawa resep rahasia tahu dan memulai perjalanan kuliner ini di Kota Sumedang. Tahu Sumedang, hasil warisan dari Ong Bun Keng, anak Ong Kino, kemudian menjadi salah satu alternatif makanan pertama selain hasil bumi. Kisah Tahu Bungkeng dan perkembangan Tahu Sumedang membuktikan bahwa kuliner bisa menjadi warisan budaya yang melekat kuat dalam sejarah suatu daerah.
Baca Juga:Inilah Daftar Bupati Sumedang: Jejak Kepemimpinan dari Masa ke MasaHanya Sampai Jam 11! Ini Jadwal SIM Keliling Sumedang Sabtu 25 November 2023
Setiap gigitan Tahu Sumedang mengandung aroma sejarah dan cita rasa yang tak terlupakan. Dari proses pembuatannya yang tradisional hingga setiap bumbu yang meresap dalam tahu, semuanya menciptakan pengalaman kuliner yang khas. Menikmati Tahu Sumedang bukan sekadar menyantap hidangan lezat, tetapi juga merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam setiap suapan.
Sumedang Terkenal dengan Apa : Kuda Renggong
Sumedang bukan hanya tempat untuk mengecap kuliner lezat, tetapi juga merasakan kekayaan seni tradisionalnya. Kuda Renggong, kesenian yang memperlihatkan keahlian kuda dalam menari mengikuti alunan musik, menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Sumedang. Asal-usul kata “renggong” yang bermetamorfosis dari “ronggeng,” yang berarti penari, mencerminkan keindahan dan keragaman seni tradisional Sumedang.
Kuda Renggong berasal dari Desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Kesenian ini tidak hanya memperlihatkan kepiawaian kuda dalam gerakan menari yang anggun, tetapi juga mengangkat nuansa sejarah dan kearifan lokal. Di masa penjajahan Belanda, Kuda Renggong menjadi semacam bentuk perlawanan melalui seni dan hiburan, dan kini tetap menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.