sumedangekspres – Bentrok Antara Pendukung Palestina dan Israel di Bitung Sulawesi Utara, Menyebabkan Satu Orang Tewas
Salah satu organisasi masyarakat (Ormas) di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, terlibat bentrok besar-besaran dengan massa terkait membela Palestina pada Sabtu sore (25 November) yang menyebabkan satu orang tewas.
Kapolsek Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa mengatakan, aksi tersebut bermula saat ormas tersebut merayakan hari jadinya yang ke-12 di kawasan GOR Dua Saudara Bitung.
Baca Juga:Sejarah Seni Kuda Renggong Sumedang, Sudah Berusia 150 Tahun?Bank BJB Subang Dipilih oleh Universitas Mandiri sebagai Layanan Pembayaran Gaji para Pegawai
Tommy mengatakan pesta ulang tahun yang sudah disetujui polisi ini bertemakan kedaulatan pangan dan peningkatan perekonomian daerah.
“Itu HUT yang ke-12 dan telah mendapatkan izin resmi baik dari Kesbangpol baik dari kepolisian untuk kegiatan itu, karena untuk kebudayaan,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (26/11).
Ia mengatakan, diduga terjadi kesalahpahaman antara kedua kelompok sehingga berujung bentrok.
“Mungkin dari video yang sudah dilihat adanya aksi dari LSM tertentu terkait dengan kemanusiaan, terkait dengan peristiwa di Gaza sehingga ada beberapa spontanitas (bentrokan)” katanya.
Meski begitu, Tommy mengaku masih belum bisa mengungkap motif di balik konflik kedua kelompok tersebut.
Dia mengatakan aparat penegak hukum masih menyelidiki masalah ini.
Akibat bentrokan tersebut, Tommy mengatakan statusnya juga sudah dinaikkan ke “tingkat waspada”. Pasukan gabungan juga dikerahkan untuk memperkuat keamanan di perbatasan Bitung guna menghindari bentrokan.
Pak Tommy menyampaikan, demi keamanan, pasukan gabungan tetap bersiaga di beberapa titik di Bitung. Patroli di kota telah ditingkatkan untuk menjaga situasi keamanan dan jaminan sosial yang baik.
Baca Juga:Hasil Survei Terbaru Pasangan Capres 2024: Lagi Lagi Prabowo Gibran Masih Unggul?Ternyata Ini Rahasia Adonan Cilok Agar Tetap Empuk dan Kenyal Meskipun Sudah Dingin
Ia menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polres Minahasa Utara untuk menegakkan penyekatan di wilayah perbatasan Bitung.
“Kami di bantu BKO Polda Sulut dan TNI melibatkan 1.187 personel, masih dalam rangka cipta kondisi melaksanakan patroli gabungan serta menyiagakan petugas di pusat Kota Bitung,” jelasnya.
Meski sempat ada status siaga satu dan peningkatan patroli gabungan, Tommy mengklaim pada Minggu (27/11) siang, situasi di Bitung sudah berangsur kondusif dan masyarakat mula beraktivitas seperti biasa.
Tommy mengatakan akibat insiden tersebut, 1 orang dilaporkan tewas dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka. Meski begitu ia tidak merincikan lebih jauh ketiga sosok korban yang dimaksud.