Di Tahun 2030 Mendatang, Sumedang Targetkan Menjadi Kota yang Anti New HIV

Di Tahun 2030 Mendatang, Sumedang Targetkan Menjadi Kota yang Anti New HIV
Di Tahun 2030 Mendatang, Sumedang Targetkan Menjadi Kota yang Anti New HIV (ist/helix laboratorium)
0 Komentar

sumedangekspres – Di Tahun 2030 Mendatang, Sumedang Targetkan Menjadi Kota yang Anti New HIV

Dinas Kesehatan Sumedang hingga kini mencatat total OHIDV yang telah menjalankan perawatan dukungan pengobatan (PDP) ada 881 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 129 merupakan kasus baru per November 2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Deti Rahmawati menuturkan, dari jumlah tersebut, hubungan lelaki seks lelaki (LSL) menjadi penyumbang tertinggi dengan 32 kasus.

Baca Juga:Kabupaten Sumedang Diberi Penghargaan sebagai Kabupaten Informatif di Jawa BaratAgribisnis Peternakan dan Pertanian Kembali Bangkit di Tanjungsari Sumedang

Deti menyebutkan bahwa data tersebut terlihar dari sebaran kasus HIV berdasarkan golongan populasi.

Deti memaparkan juga, bahwa selama ini pihaknya telah melaksanakan sebuah program pelayanan HIV dengan melakukan screening (penyaringan) atau tes HIV kepada 20.936 orang sepanjang tahun 2023 ini.

Ia mengatakan bahwa dari data tersebut didapati seperti di antaranya untuk pasien TB HIV ada 10 kasus, kemudian HIV saja atau Odhiv baru ada 129 kasus, lalu ODHIV dengan inisiasi ART (Anti Retroviral Therapy) ada 124 kasus dan Odhiv yang diperiksa vira loud (VL) ada 154, kemudian ODHIV dengan VL tersupresi ada 143 kasus.

Dalam menekan angka HIV, Dinkes Sumedang juga mendapat dukungan anggaran dari APBD Sumedang dan Global Fund kemudian stok logistik yang memadai serta pencatatan laporan yang terintegrasi dalam sebuah aplikasi bernama Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) 2.1. Deti mengungkapkan jika semua Puskesmas itu harus melakukan pelaporannya dalam aplikasi tersebut.

Kemudian untuk tahun kedepannya akan ada aplikasi Satu Sehat Seluruh Indonesia, itu akan masuk juga.

Lebih jauhnya, Deti mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan target zero new HIV/AIDS pada 2030, sehingga bisa menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Kasus HIV/AIDS kata Deti, layaknya fenomena gunung es yang hanya terlihat puncaknya saja.

Baca Juga:Kades dan Lurah di Sumedang Dikumpulkan untuk Membahas Stunting, Kemiskinan dan PengangguranIni Dia Profil Tiko Aryawardhana Calon Suami BCL, Sama-sama Almamater Trisakti?

Hal ini terjadi akibat ODHIV tidak mau terbuka karena asanya stigma negatif. Oleh karena hal tersebut,  pihak Deti mengajak agar orang yang terkena HIV mau terbuka dan terus berobat.

0 Komentar