sumedangekspres– Ganjar bicara soal kritik, Ganjar Pranowo kembali menjadi perbincangan publik soal kritik. Kritik dapat diberikan dalam berbagai bidang, seperti seni, sastra, film, musik, politik, dan sebagainya. Kritik juga dapat bersifat subjektif atau objektif, tergantung pada pendekatan dan niat dari kritikusnya.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri dialog santai dengan PWI dan Dewan Pers di kantor Dewan Pers. Ganjar menyebut tak ada masalah jika publik ingin mengkritik, tapi harus berdasarkan fakta.
“Kebebasan pers itu, kalau dihajar (dikritik), saya sudah terlalu sering, dipuji juga pernah,” kata Ganjar.
Baca Juga:Janji Ganjar untuk Cegah Stunting: Harus Memantau dari Masa Kehamilan!Manfaat Jam Tangan Pintar Pada Ibu Hamil: Keunggulan Smartwatch yang Berbeda Dari yang Lain!
“Yang perlu disikapi dari kita jangan baperan karena kita berada pada posisi itu tuh, ‘Anda itu wajib, wajib dikritik, wajib diini’, jadi jangan baperan. Yang penting edukasinya dan tidak boleh fitnah. Itu saja,” sambungnya.
Ganjar pun mempersilakan publik berekspresi secara bebas. Menurutnya, jika dikritik harus menerima.
“Bahkan anak-anak sekarang, para stand up comedian jadi ketakutan semua. ‘Mas, kalau saya kritik ini gimana?’ Lho, saya kritik saja. Tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya,” ujarnya.
Ganjar pun menuturkan juga dapat memberikan kritik. Namun, kata dia, kritik itu dapat disampaikan dengan batasan-batasan.
“Nah, pada saat saya gantian kritik, ‘lho gimana sih, Anda ini pejabat kok ngritik’. Nggak, maksud saya biar ada dialektika. Kan kita ini masih belajar nih, kita ini belum mapan-mapan banget. ‘Kalau Anda boleh (kritik), kenapa saya tidak boleh?’ ‘Woh Anda pejabat’. Oke kalau begitu saya batasi. Tapi saya boleh dong mengingatkan. Begitu. Ini yang terjadi,” tuturnya.
Itulah informasi mengenai Ganjar bicara soal kritik.