Fakta Tragis Seputar Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa oleh Ayah Kandungnya

Fakta Tragis Seputar Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa oleh Ayah Kandungnya
Fakta Tragis Seputar Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa oleh Ayah Kandungnya (ist/viva)
0 Komentar

sumedangekspres – Fakta Tragis Seputar Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa oleh Ayah Kandungnya

Penemuan empat jasad anak di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, menimbulkan kehebohan di kalangan banyak orang. Hal ini dikarenakan keempat anak tersebut menjadi korban tindak kejam dari tangan ayah kandung mereka, yang pada akhirnya juga berusaha mengakhiri hidupnya sendiri.

Kejadian tragis ini terjadi pada Rabu, 6 Desember 2023, ketika warga curiga setelah mencium aroma tidak sedap dan melihat banyak lalat berasal dari dalam rumah.

Baca Juga:Munculnya Lalat Hijau di Dahi BCL Setelah Akad Nikah, Banyak yang Menafsirkan Berbagai MaknaYuk Wisata Kuliner di Sumedang, Banyak Kedai Makanan Pinggir Jalan yang Menawarkan Jajanan Enak

Setelah menemukan keempat anak yang sudah tak bernyawa tergeletak di kasur, warga segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Pelaku, seorang ayah berusia 41 tahun yang merupakan pelaku pembunuhan, masih hidup meski dalam kondisi bersimbah darah karena berusaha melarikan diri dari tanggung jawabnya.

Berikut adalah beberapa fakta terkait insiden tragis pembunuhan keempat anak oleh ayah kandung mereka di Jagakarsa, yang mengundang simpati dari masyarakat setelah mengetahui kronologi penemuan tersebut.

  • Fakta pembunuhan empat anak menunjukkan bahwa pemilik kontrakan memiliki kecurigaan setelah melihat bahwa lampu di rumah tidak dimatikan sejak Sabtu, 2 Desember 2023. Selain itu, pemilik kontrakan tidak mendengar keberadaan suara anak-anak di dalam rumah. Pemilik kontrakan bahkan mencoba mengirimkan pesan singkat kepada individu yang disebut sebagai “P” untuk meminta izin masuk dengan paksa. Karena tidak mendapatkan respons segera, pemilik kontrakan memutuskan untuk membuka kontrakan tersebut.
  • Jenazah keempat anak tersebut saat ini sedang menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kendala utama dalam proses autopsi adalah kondisi rusaknya jenazah, diperkirakan telah meninggal 3-5 hari sebelum ditemukan. Tim forensik juga menemukan tanda lebam di area bibir dan mulut, meskipun warna lebam tersebut sudah pudar karena keadaan jasad yang telah membusuk.
  • Pernah membawa istri, D, ke rumah sakit pada Sabtu, 2 Desember 2023, P dilaporkan membawa D karena mengalami muntah darah. Namun, terungkap bahwa D menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh P. Meskipun motif KDRT dan pembunuhan saat ini masih dalam penyelidikan, beberapa warga yang menjadi saksi menyatakan bahwa keduanya tengah menghadapi kesulitan ekonomi.
  • P baru saja pindah pada bulan Februari 2023, dan bersama keluarganya, yang merupakan pendatang, menempati kontrakan di Nomor 1C Gang Roman RT 04/RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. P adalah seorang perantauan asal Aceh yang bekerja sebagai pegawai swasta.
0 Komentar