sumedangekspres – Gunung Marapi, yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengguncang perasaan banyak orang pada Minggu sore, 3 Desember 2023, terutama kepergian Frengki Candra Kusuma.
Erupsi ini menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga dan sahabat korban, termasuk salah satu yang paling mencolok, Frengki Candra Kusuma.
Dalam tragedi erupsi tersebut, Frengki Candra Kusuma, seorang guru PPL pelajaran BK di SMPN 29 Padang, menjadi salah satu korban tewas.
Baca Juga:9 Rekomendasi Wisata Sumedang yang Populer dan TerjangkauAda Berapa Desa di Kabupaten Sumedang? Yuk Lihat 438 Daftarnya di 26 Kecamatan!
Frengki, bersama dengan 74 pendaki lainnya, harus menghadapi bencana alam yang tak terduga ini.
Namun, apa yang membuat kisah Frengki menjadi perhatian adalah keharuman yang terdapat pada jasadnya setelah meninggal dunia.
Menurut kesaksian beberapa sumber, termasuk keluarga dan teman-teman, Frengki Candra Kusuma memiliki aroma wangi yang tercium ketika jenazahnya turun dari ambulans di RS.
Sebuah cerita yang menjadi viral di platform media sosial, khususnya di TikTok, menyebutkan bahwa seorang warga bernama Eed Miangno mencium aroma harum dari jenazah Frengki.
“Iyaa saya salah satu yang mencium wangi salah satu korban turun dari ambulans di RS. Saya pikir itu bau petugas-petugas RS,” tulis Eed Miangno dalam unggahan TikTok-nya pada Kamis, 7 Desember 2023.
Kabar ini menciptakan keheranan di kalangan warganet.
Banyak yang berspekulasi tentang penyebab aroma wangi pada jenazah Frengki.
Tersebar pula informasi bahwa Frengki adalah seorang penghafal Al-Quran dan memiliki pribadi yang baik. Ini mengundang banyak pertanyaan dan diskusi di lini masa.
Frengki Candra Kusuma, selain menjadi guru PPL, juga dikenal sebagai individu yang suka menolong sesama. Banyak kesaksian dari relawan dan muridnya yang menceritakan kebaikan dan kesabaran Frengki.
Baca Juga:Visualnya Cakep dan Berkelas Banget! Inilah Technolife Jatinangor yang Bentar Lagi Hadir!Bawaslu Kabupaten Sumedang Temukan Dugaan Pelanggaran Kampanye Pemilu
Seorang warganet menuliskan, “Pak Frenki emang baik dan sabar. Dulu pak Kii ngajar aku di SMP sebagai guru PL emang the best baiknya sabar banget waktu itu aku di UKS pak Kii selalu jagain.”
Reaksi belasungkawa dan kenangan indah tentang Frengki terus mengalir di media sosial. Banyak yang merasa terpukul oleh kepergiannya dan berbagi cerita positif tentang pengalaman mereka bersama Frengki.
“Feeling gue keknya kak Frengki bakal ada tugu,” tulis salah satu warganet, menunjukkan bahwa penghargaan terhadap Frengki mungkin akan terus dikenang dalam bentuk apapun.