sumedangekspres – Mahasiswi di Sumedang Dilamar Dosen Sehari Sebelum Sidang, Viral di Media Sosial.
Belum lama ini, kisah seorang mahasiswi, Dini Nur Fatimah, yang dilamar oleh dosennya sendiri menjadi viral di berbagai media sosial.
Dini adalah mahasiswa jurusan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PG Paud) di Universitas Sebelas April, Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga:Ternyata Agen Penyeludup Pengungsi Rohingya ke Aceh Seorang Petani Garam di Bangladesh, Dapat Untung MiliaranWarga Terus Desak UNHCR Untuk Pindahkan Pengungsi Rohingya Keluar dari Aceh
Kisah mengenai lamaran dari dosen bernama Encep Iman Hadi ini diunggah ke platform TikTok dengan akun @cwe_pengangguran dan mendapat perhatian luas.
Dini, yang berusia 23 tahun kelahiran 2000, memiliki selisih usia sebanyak 10 tahun dengan dosennya, yang lahir pada tahun 1990.
Kisah unik ini berkisah tentang proses lamaran yang terjadi tepat sehari sebelum Dini menjalani sidang skripsinya.
Dalam video TikTok tersebut, Dini mengungkapkan bahwa setelah empat tahun kuliah, keduanya baru dipertemukan pada tingkat akhir studi.
Lamaran dari dosen tersebut diadakan dengan penuh keceriaan sehari sebelum sidang skripsi Dini. Meskipun berbeda dengan kebanyakan mahasiswi yang fokus pada persiapan ujian skripsi, Dini malah mendapat kunjungan tak terduga dari dosen Encep.
Dosen tersebut tidak hanya menemui Dini untuk memberikan doa restu atau membicarakan tugas akhir, melainkan pergi langsung ke rumah Dini untuk melamarnya.
Dini, tanpa ragu-ragu, menerima lamaran sang dosen, dan tepat sehari sebelum sidang skripsi, keduanya menggelar acara lamaran yang dihadiri oleh seluruh keluarga mereka.
Baca Juga:Pengungsi Rohingya Minta Hak Tanah? Ternyata Ini Fakta SebenarnyaAtlet Silat Bebas Sumedang Raih Medali Emas, Tak Dapatkan Ucapkan Termakasih Sama Sekali Dari Pemerintah
Video momen lamaran ini pun menjadi viral, dan jutaan orang telah menontonnya.
Setelah peristiwa unik tersebut, Dini dan dosennya, Encep Iman Hadi, telah merencanakan pernikahan mereka yang dijadwalkan akan berlangsung pada tahun 2024.
Selama perjalanan kuliahnya, Dini selalu mendapat dukungan dan kehadiran dari dosennya, yang bahkan namanya tercantum di dalam skripsi Dini.
Encep Iman Hadi mengungkapkan tidak ada unsur kesengajaan terkait waktu pelamaran.
Sebelumnya dirinya berencana melamar pada saat beberapa hari setelah sidang, namun karena sidang skripsi dari calon istrinya diundur dan bertepatan pada tanggal lamaran, iapun berinisiatif memajukan jadwal lamaran pada satu hari sebelum sidang skripsi.
“Sebelumnya lamaran mau sesudah sidang karena jadwal dari kampus nya sidang gelombang 2 tgl 12 maka lamaran tgl 16 Agustus, ternyata dari kampus jadwal sidang di undur lagi ke tgl 16 Agustus, jadi lamaran nya ke tgl 15 Agustus. Bahkan sudah memesankan tempat (wadah) cincin yang di tulis tgl “16 Agustus 2023” tapi ternyata di tgl 16 Agustus nya malah sidang skripsi,” ungkap Encep ketika ditemui oleh Sumeks.