sumedangekspres– Anak gunung krakatau kembali erupsi, setelah erupsi yang menyebabkan tsunami pada 2018 lalu, anak gunung krakatau kembali erupsi. Anak Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter di atas puncak gunung api aktif tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Krakatau Junomo mengatakan erupsi itu terjadi pukul 05.37 WIB dengan kolom abu berwarna kelabu mengarah ke utara.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 milimeter dan durasi 20 detik
Baca Juga:Masalah Hidup Begitu Berat Ammar Zoni Kembali Ditangkap Karena Narkoba! Ayah Sakit, Istri Menggugat Cerai!3 Kali Kasus Narkoba Ammar Zoni Kembali Menggemparkan Publik: Demi Kesehatan Mental Irish Bella Bulat Bercerai Dengan Ammar!
Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada status level III atau siaga. Sejak 1 Januari hingga 14 Desember 2023, gunung api aktif yang memiliki ketinggian 195 meter di atas permukaan laut itu tercatat meletus sebanyak 129 kali.
PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Gunung Anak Krakatau dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api Pasauran Pandeglang, Banten dan Pos Pengamatan Gunung Api Hargo Pancuran Kalianda, Lampung.
PVMBG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih sangat aktif sejak erupsi tahun 2018 yang telah mengubah morfologi tubuhnya yang disertai dengan kejadian tsunami pada Desember 2018.
Erupsi pada 22 Desember 2018 tercatat sebagai yang paling mematikan dalam sejarah Anak Krakatau. Serupa seperti letusan Krakatau pada 1883, geliat vulkanik Anak Krakatau menciptakan gelombang tsunami yang menewaskan hampir 500 orang di Banten dan Lampung. Gelombang air itu tercipta ketika punggung gunung seluas 44 hektar tersebut amblas ke dalam laut.
Itulah informasi mengenai Anak gunung krakatau kembali erupsi. Tetap waspada, ya!