sumedangeskpres, KOTA – SMPN 4 Sumedang melakukan penataan halaman berupa penambahan pintu gerbang. Dana bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2023 melalui Dinas Pendidikan Sumedang, baru-baru ini.
Kepala SMPN 4 Sumedang, Soni Darma Jatnika SPd Bio mengatakan, penataan merupakan ide dan gagasannya sendiri, yang didukung oleh para Wakasek, guru serta Komite di SMPN 4 Sumedang. Kepsek menuturkan awal mula mengusulkan pengajuan ke dinas Pendidikan, untuk penataan pintu gerbang sekolah.
“Pertama kami lihat dari permasalahan dan kepentinganya dulu bahwa SMP 4 itu sering dikunjungi oleh tamu-tamu dari luar kota, bahkan ada dari luar negeri yaitu Universitas Kebangsaan Malaysia, Nagoya dan universitas Hiroshima. Ketika masuk sekolah, halaman depannya masih terlihat kumuh dan itu salah satu curhatan kami,” ucapnya.
Baca Juga:Kunjungan Menteri Dongkrak Potensi LokalMekarjaya Optimalkan Pemberdayaan dan Pelayanan
Kemudian, lanjut dia, dikhawatirkan ketika pengunjung alun-alun atau Mesjid Agung melintas kemudian melihat pagar sekolahnya seperti tidak terurus.
“Yang sebenarnya bukan tidak terurus, tapi kami sedang programkan supaya rehabilitasi itu terwujud. Kalau mau membebani dari orang tua sebenarnya bisa saja ada istilahnya uang bangunan dan sebagainya, tapi tidak harus begitu,” katanya.
Untuk itu lanjut Kepsek, pihkanya mencari peluang-peluang lain bantuan bantuan yang bisa merealisasikan program.
“Kebetulan kami sudah sepakat pada waktu itu dengan para Wakasek sarana kemudian dengan komite sekolah, impian kami bahwa pintu gerbang SMP 4 Sumedang harus ada dua, yaitu gerbang masuk dan gerbang keluar harus bisa terwujud. Sehingga gerbang mobilisasi anak yang berjumlah seribu pada saat pulang sekolah tidak terpusat pada satu gerbang, jadi kalau dua itu bisa lebih leluasa,” jelasnya.
Lebih jelas Kepsek memaparkan beberapa perubahan tempat di sekolahnya.
“Dan untuk pintu gerbang yang semula ada, itu akan dibuatkan nama SMP 4 Sumedang dan ruangan securiti dipindah kesebelah barat pas pintu masuk,” ujarnya.
Sementara, pihaknya telah menyampaikan ke komite untuk mengumpulkan paguyuban-paguyuban kelas setelah kumpul, Kepsek menyampaikan program tersebut.
“Kami juga tidak apa tidak langsung menyampaikan bahwa ini harus ditanggulangi oleh orang tua siswa kelas 7, kalau istilahnya uang bangunan sebagainya, tapi kita mencoba untuk mencari donatur barangkali dari orang tua ada yang peduli,” katanya.