PJ Bupati Sumedang Ungkapkan Sejarah Mahkota Binokasih

PJ Bupati Sumedang Ungkapkan Sejarah Mahkota Binokasih
PJ Bupati Sumedang Ungkapkan Sejarah Mahkota Binokasih (ist/siswa menulis)
0 Komentar

sumedangekspres – PJ Bupati Sumedang Ungkapkan Sejarah Mahkota Binokasih

Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman, mengungkapkan keterkaitan historis antara Sumedang dan Ciamis ketika memberikan sambutan dalam peresmian gedung Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sumedang pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Ada pertimbangan khusus di balik pembahasan mengenai sejarah hubungan Ciamis dan Sumedang tersebut, karena Plt. Kepala Pusat Perpustakaan Nasional, Endang Aminudin Azis, berasal dari Ciamis.

Ia mengungkapkan bahwa kita masih terikat dalam hubungan ‘Sakaruhun’, dengan menyoroti asal Prof. Endang Aminudin Azis dari Ciamis yang memiliki sejarah yang tak terlepas dari Sumedang sejak masa lampau.

Baca Juga:Kuliner Khas Jawa Barat Yang Wajib Kamu Cicipi, Asli Bikin Nagih!Dosen Teknik Elektro FMIPA Unpad Sukses Ciptakan Alat Holter Monitor Jantung yang Canggih dan Ekonomis

Herman Suryatman mengungkapkan sejarah Mahkota Binokasih, yang merupakan mahkota dari Raja Pajajaran dan dibuat di Galuh Ciamis sekitar tahun 1200-an.

Namun, sejak masa pemerintahan Prabu Geusan Ulun, Mahkota Binokasih Sanghyang Pake diserahkan oleh Raja Padjadjaran, Prabu Siliwangi, kepada Kerajaan Sumedang.

Hingga saat ini, mahkota tersebut terjaga dengan baik dan tersimpan di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang.

Dengan ungkapan syukur, dia menyampaikan bahwa perjalanan dari Ciamis ke Bogor dan kini berada di Sumedang merupakan simbol kejayaan Kerajaan Sumedang Larang di wilayah tatar Sunda.

Herman menjelaskan bahwa setelah mencapai puncak kejayaan, Kerajaan Padjadjaran mengalami kejatuhan akibat serangan dari Demak dan Cirebon.

Pada saat itu, Mahkota Binokasih kemudian diserahkan kepada Geusan Ulun, Raja Kerajaan Sumedang Larang.
Herman menjelaskan bahwa pada masa tersebut, Kerajaan Sumedang Larang sedang berdiri kokoh.

Ada empat orang Kandaga Lante, yaitu utusan yang membawa mahkota, yang terdiri dari Senopati Kerajaan, antara lain Eyang Jaya Perkasa, Eyang Nanganan, Eyang Kondang Hapa, dan Eyang Terong Peot.

Baca Juga:Rekomendasi Kuliner Sumedang yang Wajib Kamu Cicipi, Lezat Bikin Ketagihan!Liburan Sekolah Hampir Tiba! Berikut Rekomendasi Glamping Ternyaman dan Murah di Ciwidey Bandung

Herman melanjutkan bahwa pemberian Mahkota Binokasih Sanghyang Pake kepada Kerajaan Sumedang Larang pada masa itu tentu tidak dilakukan tanpa pertimbangan yang matang.

Menurutnya, penilaian tersebut didasarkan pada fakta bahwa Sumedang sudah memiliki tingkat literasi yang baik di bawah kepemimpinan Prabu Geusan Ulun.

Oleh karena itu, Pj Bupati menambahkan bahwa kejayaan literat Sumedang masa lalu harus menjadi semangat saat ini untuk mengembalikan kejayaan Sumedang.

0 Komentar