Tradisi Unik Sumedang, Ngamplop ke Tetangga yang Sakit

Tradisi Unik Sumedang, Ngamplop ke Tetangga yang Sakit
Tradisi Unik Sumedang, Ngamplop ke Tetangga yang Sakit (ist/ilustrasi kompasiana)
0 Komentar

sumedangekspres – Tradisi Unik Sumedang, Ngamplop ke Tetangga yang Sakit.

Di pedesaan Sumedang, warga masih mempraktikkan tradisi menjenguk tetangga dengan cara yang unik.

Mereka mengumpulkan sumbangan uang dalam amplop untuk diberikan kepada tetangga yang sedang sakit.

Menariknya, sumbangan uang ini seringkali melebihi kebutuhan dan bahkan dapat digunakan untuk membeli kendaraan.

Baca Juga:Sumedang Hibahkan Aplikasi SPBE ke Kabupaten Pulang Pisau Kalimatan TengahTabungan Siswa Macet di Sekolah, Ini Kata PJ Bupati Sumedang

Tradisi ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, yang terletak di Kecamatan Jatigede.

Bukanlah hal yang langka melihat puluhan hingga belasan orang warga berkumpul untuk menjenguk tetangga yang sakit, menciptakan suatu tradisi unik di Kabupaten Sumedang.

Warga di wilayah tersebut memilih memberikan sumbangan dalam bentuk uang, menghindari memberikan sumbangan seperti buah karena daerah tersebut dikenal sebagai penghasil mangga di Sumedang.

Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap tetangga yang sakit, tetapi juga sebagai momen silaturahmi antar tetangga yang berkumpul di rumah orang yang sedang mengalami sakit.

Dikarenakan jumlah warga yang berangkat bisa mencapai puluhan hingga belasan orang, salah satu perwakilan akan menggunakan mobil pribadinya untuk mengantar para tetangga yang ingin menjenguk warga yang sakit.

Beberapa warga bahkan harus menyewa mobil pick up untuk dapat mencapai rumah orang yang sakit atau menuju rumah sakit di pusat kota.

Selama perjalanan, para warga berkumpul di bak pick up, sambil berbincang-bincang.

Baca Juga:Lokasi & Jadwal SIM Keliling Sumedang Selasa 19 Desember 2023Link Streaming Bali United vs Persib Bandung di Liga 1 Malam Ini Jam 19.00 WIB

Dari kebiasaan unik ini, terdapat sebuah kisah menarik. Seorang warga yang sakit mendapatkan kunjungan dari tetangganya, yang kemudian mengumpulkan amplop berisi sumbangan uang.

Jumlah uang yang dikumpulkan ternyata cukup besar, bahkan mampu untuk membeli sepeda motor terbaru.

Tradisi menjenguk tetangga ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat ikatan silaturahmi di masyarakat pedesaan Sumedang.

Selain memberikan dukungan finansial, orang yang sakit juga mendapat doa bersama dan merasakan kebahagiaan karena mendapatkan perhatian dari tetangga.

Di daerah ini, yang dikenal sebagai penghasil mangga, perekonomian warga terlihat cukup stabil.

Tradisi ini juga dikenal di daerah lain, seperti Jawa Tengah, di mana masyarakat menyebutnya sebagai “tilik” atau “menengok orang yang sakit”.

0 Komentar