sumedangekspres – Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya.
Pada Rabu pagi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa Gunung Merapi melepaskan guguran lava sebanyak 10 kali ke arah dua sungai di selatan dan barat daya gunung.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, menjelaskan hasil pengamatan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Baca Juga:Sandiaga Uno Bakal Kasih Bebas Visa ke 20 Negara, Apa Untungnya?Ali Elreda, Mantan Narapidana Jadi Pebisnis yang Hasilkan Omset Rp15 M per Tahun
Menurutnya, guguran lava yang terjadi memiliki jarak luncur paling jauh mencapai 1.600 meter (1,6 km) dan meluncur ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong.
“Teramati delapan kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter. Teramati dua kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter,” ujar Agus.
Selama periode pengamatan tersebut, Gunung Merapi juga mengalami sejumlah gempa guguran, termasuk gempa tektonik. A
gus melaporkan, “Gunung Merapi mengalami 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-48 mm selama 23.84-158.5 detik, satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 5.6 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-5 mm selama 55.08 detik.”
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava dari beberapa stasiun kamera dan survei drone pada tanggal 11 Desember 2023, terlihat adanya perubahan pada morfologi kubah barat daya Merapi akibat awan panas dan guguran lava.
“Untuk morfologi kubah tengah teramati relatif tetap,” tambah Agus.
Dalam analisis foto udara, diketahui bahwa volume kubah barat daya mencapai 2.592.000 meter persegi, sedangkan kubah tengah memiliki volume sebesar 2.358.300 meter persegi. Meskipun Gunung Merapi aktif, BPPTKG saat ini masih mempertahankan statusnya pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran melibatkan beberapa sungai di sekitar Gunung Merapi. Kali Woro, Kali Gendol, Kali Boyong, Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng memiliki potensi bahaya dengan jarak tertentu dari puncak gunung.
Baca Juga:Jembatan Otista Bogor Resmi Diresmikan oleh Presiden JokowiFotocopy KTP Tidak Berlaku Mulai Tahun Depan, Apa Penggantinya?
BPPTKG juga mencatat bahwa jika terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat mencapai area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diingatkan untuk tetap waspada dan mengikuti informasi serta peringatan resmi dari otoritas setempat demi menjaga keselamatan diri dan keluarga mereka.