sumedangekspres – 1 dari 4 wanita muda di Korsel gak mau nikah, kenapa?
Tingginya angka wanita muda di Korea Selatan yang enggan menikah, mencapai 72,5%, mengundang pertanyaan tentang penyebab di balik tren ini.
Sebuah studi baru dari Statistics Korea memberikan gambaran mendalam mengenai alasan di balik sikap kurang positif terhadap pernikahan di kalangan perempuan muda Korsel.
Alasan Wanita Muda di Korsel Gak Mau Nikah
1. Faktor Finansial sebagai Penghalang Utama
Dilansir dari penelitian tersebut, faktor utama yang menghambat keinginan perempuan muda untuk menikah adalah kendala finansial.
Baca Juga:Wow! Indonesia Punya BBM Campuran Tebu!Kenapa India Bisa Surplus Beras? Ternyata Tiru Strategi Presiden Kita!
Sebanyak 33,7% dari responden dalam kelompok usia 20-an tahun menunjukkan bahwa masalah keuangan menjadi penghalang utama.
Hal ini mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh generasi muda, yang mungkin memilih menunda pernikahan hingga stabilitas finansial tercapai.
2. Perubahan Preferensi terhadap Gaya Hidup Non-Tradisional
Laporan tersebut juga mencatat tren perubahan preferensi hidup, terutama di antara generasi muda.
Dari 2015 hingga 2020, terlihat peningkatan minat terhadap gaya hidup non-tradisional.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak perempuan muda lebih memilih fokus pada karir, pendidikan, dan kebebasan pribadi daripada terburu-buru menapaki jalan pernikahan.
3. Menurunnya Persepsi Positif terhadap Pernikahan
Selain itu, persepsi positif terhadap pernikahan secara keseluruhan mengalami penurunan drastis selama 14 tahun terakhir.
Pada 2008, 52,9% perempuan muda berusia 20-an tahun memiliki pandangan positif terhadap pernikahan, sedangkan pada tahun 2022, angka tersebut menurun menjadi 27,5%.
Perubahan ini mencerminkan pergeseran nilai-nilai sosial di kalangan generasi muda.
4. Penurunan Minat Pria terhadap Pernikahan
Tidak hanya wanita, namun minat pria terhadap pernikahan juga mengalami penurunan signifikan.
Baca Juga:Israel Serang Gaza: 250 Tewas, 500 Terluka dalam 24 JamLukas Enembe, Mantan Gubernur Papua Meninggal Dunia
Pada 2008, 71,9% pria berusia 20-an tahun menunjukkan reaksi positif terhadap pernikahan, sementara pada tahun 2022, angka tersebut turun menjadi 41,9%.
Ini menandakan adanya perubahan signifikan dalam pandangan terhadap komitmen pernikahan di kalangan muda Korsel.
Tren menurunnya minat pernikahan di kalangan perempuan muda Korea Selatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor finansial, tetapi juga oleh pergeseran nilai-nilai sosial dan perubahan preferensi gaya hidup.
Fenomena ini memiliki dampak signifikan pada tingginya angka kelahiran di negara tersebut, dan perlu menjadi perhatian dalam merancang kebijakan yang mendukung generasi muda dalam mengatasi tantangan mereka.