Jepang Telah Mencabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa Dahsyat

Jepang Telah Mencabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa Dahsyat
Jepang Telah Mencabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa Dahsyat(istimewa)
0 Komentar

sumedangekspresJepang Telah Mencabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa Dahsyat

Gempa dahsyat yang berkekuatan 7,6 mengguncang Jepang pada senin (1/1/2024). Otoritas Jepang yang saat itu langsung memberlakukan peringatan dan himbauan tsunami.

Saat ini otoritas Jepang telah resmi mencabut semua peringatan dan himbauan tsunami.

Dilansir AFP, Selasa (2/1/2023), seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang mengumumkan pencabutan peringatan tsunami itu pada Selasa (2/1) waktu setempat.

Baca Juga:KPU Kirim Surat Suara Pemilu 2024 Ke Taiwan via Pos Hari IniPj Gubernur Jabar Meninjau Korban Gempa Sumedang

Meskipun begitu, menurut pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya, ada kemungkinan adanya perubahan kecil pada tingkat pasang-surut sekitar satu hari setelah gempa kuat di bagian barat Jepang yang menyebabkan gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter.

Pihak berwenang Jepang mencatat gempa tersebut sebagai gempa Magnitudo 7,6, menyebutnya sebagai salah satu dari lebih dari 90 gempa yang telah mengguncang wilayah tersebut hingga dini hari Selasa (2/1) sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

Pemerintah Jepang melaporkan korban tewas akibat gempa tersebut bertambah menjadi 6 orang.

Otoritas Jepang sebelumnya memberlakukan peringatan tsunami di wilayah tersebut sebelum mengubahnya menjadi imbauan. Namun, laporan dari pihak berwenang lokal menyebutkan bahwa gelombang setinggi minimal 1,2 meter melanda area pelabuhan Wajima pada Senin (1/1) waktu setempat. Namun saat ini pemerintah Jepang telah mencabut peringatan tsunami pasca gempa dahsyat pada 2 Januari 2024 waktu setempat.

Wilayah Wajima dilaporkan mengalami kerusakan parah setelah gempa, yang langsung diikuti oleh kebakaran hebat. Sampai Selasa (2/1) waktu setempat, sekitar 32.700 rumah di daerah itu masih belum mendapatkan pasokan listrik.

Ribuan orang telah diperintahkan untuk mengungsi, dan menurut Kementerian Pertahanan Jepang, sekitar 1.000 orang saat ini tinggal di pangkalan militer di daerah tersebut.

Baca juga : Gempa Guncang Kembali Sumedang

0 Komentar