sumedangekspres – Siapa sangka, di balik citra Prancis yang tersemat pada merk tas terkenal Sophie Martin Paris, tersimpan kisah inspiratif dari Bruno Hasson, seorang warga Prancis yang menemukan panggilan bisnisnya di Indonesia.
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada 1993, setahun setelah lulus dari sekolah pertanian Prancis, Bruno datang dengan rasa penasaran terhadap kondisi ekonomi yang sedang melonjak di negara ini.
Berbisnis dari nol, ia menjelajahi berbagai sektor, mulai dari penjualan pipa besi hingga kosmetik.
Baca Juga:Ada 27 Hari! Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024 di IndonesiaRiset: Ini 13 Pekerjaan yang Rentan Selingkuh
Namun, pengamatannya terhadap kebiasaan orang Indonesia yang gemar menggunakan tas membuka matanya.
Bruno melihat kesenjangan antara kualitas dan harga tas yang beredar di pasaran.
Ditemui pula produsen tas yang mengklaim produknya berasal dari Prancis tanpa kenyataan yang mendukung.
Tercetuslah ide untuk mendirikan pabrik tas sendiri pada tahun 1995 dengan modal Rp100 juta.
Bersama istrinya, yang memiliki pengalaman di industri tas dari perusahaan importir Italia dan sebagai desainer tas Dior, Bruno mendirikan PT Nadja Sukses Utama di Kebayoran.
Agar terlihat lebih eksklusif, Bruno memilih nama Sophie Martin, mengambil penggalan dari nama istrinya.
“Untuk memperkuat citra Prancis, saya sengaja menggunakan penggalan nama istri saya, Sophie Martin, yang memiliki asosiasi kuat terhadap Prancis,” ungkapnya.
Baca Juga:Pernah Dinyatakan Hilang, Dunia Ini Muncul di Indonesia!Gibran Dipanggil Bawaslu Jakpus Hari Ini, Ada Apa?
Awalnya, merk tas terkenal Sophie Martin diproduksi secara manual dengan 30 karyawan, menghasilkan tas berkualitas tinggi namun terjangkau. Namun, ketika dipasarkan di mal-mal Jakarta, tidak mendapat sambutan.
Baru melalui strategi pemasaran multi level marketing (MLM), Sophie Martin mulai dikenal luas.
Bruno berhasil membentuk jalur distribusi sendiri melalui MLM, dengan klaim mencapai 1 juta anggota hingga tahun 2008.
Meskipun sempat menghadapi tantangan, Sophie Martin tetap eksis dan terus berkembang.
Kini, perusahaan tersebut tidak hanya menjual tas, tetapi juga melibatkan jam tangan, dompet, dan parfum dalam portofolionya.
Bukan hanya di dalam negeri, Sophie Martin juga go-international dengan membuka toko di beberapa negara Asia Tenggara dan Maroko.
Kisah sukses ini membuktikan bahwa keberanian Bruno Hasson mengubah kekecewaan menjadi peluang bisnis mampu menjadikan Sophie Martin sebagai salah satu merk tas terkenal yang berasal dari Indonesia.