sumedangekspres – Pada November 2023, World Travel & Tourism Council menemukan bahwa Bali, salah satu tujuan wisata paling terkenal di dunia, mengalami overtourism sepanjang tahun tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyikapi permasalahan ini dengan mengidentifikasi beberapa penyebab utama dan menawarkan solusi yang mungkin dilakukan.
Menurut Sandiaga, salah satu penyebab permasalahan overtourism di Bali adalah terkonsentrasinya tempat-tempat wisata di satu kawasan.
Baca Juga:FSGI Mendorong Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 untuk Fokus pada Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan di SekolahMenurunnya Okupansi Hotel Kabupaten Pangandaran di Tahun Baru: Begini Tanggapan PHRI
Diakuinya, destinasi wisata perlu didistribusikan secara merata di seluruh wilayah, termasuk Bali bagian utara, barat, dan timur, untuk mencegah overtourism.
Sandiaga menjelaskan, pendekatan ini telah berhasil diterapkan di destinasi lain seperti Kota Batam yang sebelumnya ia kunjungi.
Kota Batam memiliki tempat wisata yang tersebar merata di seluruh wilayah dan infrastruktur yang berkembang dengan baik.
Sandiaga Uno menekankan pentingnya koordinasi dalam menangani masalah overtourism. Koordinasi ini mencakup pengaturan lalu lintas dan penanganan sampah.
Ia mencontohkan bahwa Kota Batam telah berhasil mengatasi masalah ini dengan baik, memberikan gambaran bahwa koordinasi lintas sektor dan pemangku kepentingan merupakan kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam mengurai dampak overtourism.
Overtourism, sebuah istilah yang merujuk pada kondisi ketika satu atau beberapa daerah menerima terlalu banyak wisatawan melebihi kapasitas atau kemampuannya, merupakan masalah global.
Sandiaga Uno menyadari bahwa wisatawan adalah berkah bagi perekonomian dan industri pariwisata suatu daerah.
Baca Juga:Gerak Cepat Tanggap Bencana Gempa Sumedang, BRI Salurkan Bantuan Bagi Korban TerdampakPenerapan Aturan Baru Pembelian Gas LPG 3 kg dengan KTP Mulai 1 Januari 2024
Namun, jika tidak diatur dengan baik, dapat menimbulkan sejumlah masalah, termasuk kemacetan, tingkat kriminalitas yang meningkat, dan gangguan terhadap ketertiban masyarakat setempat.
Bukan hanya Bali, tetapi beberapa kota terkenal di dunia juga menghadapi masalah serupa, seperti Amsterdam, Barcelona, Athena, Miami, Phuket, Paris, dan Venesia.
Oleh karena itu, tanggapan proaktif dan terukur seperti yang diusulkan oleh Menteri Sandiaga Uno dapat menjadi landasan untuk mengatasi masalah overtourism dan menjaga keberlanjutan pariwisata di masa depan.
Seiring dengan penyebaran destinasi wisata, kolaborasi lintas sektor dan inisiatif berkelanjutan diharapkan dapat membawa manfaat positif bagi semua pihak yang terlibat.***
Demikian merupakan artikel mengenai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Menanggapi Overtourism di Bali: Perlunya Penyebaran Destinasi Wisata!.