sumedangekspres – Perguruan Tinggi di Indonesia Tidak Masuk Top 100 Dunia, Ini Kata Jokowi!
Tidak adanya perguruan tinggi di Indonesia yang tidak berhasil masuk ke top 100 perguruan tinggi terbaik di dunia.
Hal itu ditanggapi Presiden Joko Widodo, ia meminta agar perguruan tinggi di Indonesia terus diperbaiki dan dioptimalkan agar bisa masuk top 100 dunia.
Baca Juga:Tolak Modernisasi, Kampung di Jabar Yang Hidup Tanpa ListrikPemkab Sumedang Salurkan 200 Orang Tenaga Kerja Ke Jepang Pada Tahun 2024
“Perguruan tinggi dalam negeri harus terus didorong, harus dioptimalkan. Peringkat perguruan tinggi terbaik indonesia harus terus diperbaiki berdasarkan US World yang ada setiap tahun,” kata Jokowi dalam Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin (15/1/2024), dikutip dari liputan6.com.
Dia menyatakan bahwa perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu mencapai peringkat top 200 dunia dan perguruan tinggi di Indonesia tidak masuk top 100 dunia. Meskipun demikian, Jokowi menegaskan bahwa hanya sejumlah kecil perguruan tinggi di dalam negeri yang berhasil masuk dalam kategori top 200 dunia.
“Saya lihat yang rankingnya 200 ke atas masih kecil sekali. Enggak usah saya sebut, karena kecil sekali dan nilainya masih di atas 100. Yang masuk top 100 atau top 50 belum ada,” ungkapnya.
Jokowi menyatakan bahwa para rektor dan pimpinan perguruan tinggi memiliki tugas yang berat untuk meningkatkan peringkat global kampus-kampus Indonesia. Beliau telah mencatat berbagai keluhan yang disampaikan oleh para rektor terkait kondisi perguruan tinggi.
“Sebelumnya, keluhan-keluhan yang diungkapkan dengan jujur juga telah disampaikan. Saya merasa senang dengan keterbukaan tersebut. Beberapa isu yang mencuat mencakup pemeriksaan, kekurangan anggaran, dan sebagainya.
Namun, semuanya telah saya catat dan akan segera kami bahas,” kata Jokowi. Di sisi lain, dia menekankan peran strategis lembaga pendidikan tinggi dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
Hal ini menjadi semakin penting mengingat Indonesia akan memasuki masa bonus demografi dalam waktu lima tahun ke depan, di mana jumlah penduduk usia produktif akan meningkat.
Baca Juga:DPMPTSP Sumedang Buka Sistem Si Petis Untuk Tawarkan Investasi ke InvestorPipik Taufik Ismail Caleg DPRD Jabar, Road Show Kecamatan Telukjambe Timur
itulah infromasi mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai perguruan tinggi di Indonesia tidak masuk top 100 dunia.