sumedangekspres – Benarkah jumlah penduduk China turun drastis? Mari simak.
“Data terbaru menunjukkan penurunan drastis jumlah penduduk China, mencatat laju kelahiran terendah sepanjang sejarah pada tahun 2023,” kata South Morning China Post (SCMP).
Biro Statistik Nasional (NBS) melaporkan bahwa jumlah populasi China secara keseluruhan turun sebanyak 2,08 juta orang pada 2023, menyusut menjadi 1,4097 miliar dari 1,4118 miliar orang pada 2022.
“Lebih dari 9 juta bayi lahir pada 2023, angka kelahiran terendah sejak 1949, sementara 11 juta orang meninggal, mendorong laju kematian ke tingkat tertinggi dalam lima dekade,” tambah SCMP.
Baca Juga:Faisal Basri Bongkar Alasan Sri Mulyani MundurDikabarkan Mundur, Sri Mulyani Kabur ke Negara Ini
Menurut Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara, kebijakan satu anak yang diterapkan China dari 1980 hingga 2015 menjadi faktor utama dalam penurunan angka kelahiran.
China berhasil menurunkan tingkat fertilitas dari 5,5 menjadi 2,1 dalam waktu singkat, sementara negara-negara lain memerlukan waktu lebih lama.
“China kini menghadapi tantangan jangka panjang, seperti jumlah pekerja usia produktif yang berkurang, daya beli yang lemah, dan sistem keamanan sosial yang tegang,” ungkap SCMP.
Meskipun ekonomi China mencapai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,2 persen pada 2023, ancaman terhadap pengembangan berkelanjutan tetap ada.
Krisis pasar properti, kepercayaan investor yang lemah, dan permintaan eksternal yang rendah menjadi faktor risiko.
Lin Caiyi dari Chief Economist Forum Research Institute menyatakan, “Penurunan angka kelahiran berimbas pada turunnya jumlah angkatan kerja, akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi.”
Profesor Peng Xizhe dari Universitas Fudan menambahkan bahwa kebijakan pronatalis setelah pandemi Covid-19 hanya memberikan sedikit perubahan, dan populasi China berpotensi mengalami penurunan yang lebih tajam di masa depan.
Baca Juga:Sri Mulyani Siap Mundur, Begini Respons Mahfud MDGokil! Orang Indonesia Ngabisin Duit Segini Buat Main Game di HP!
“Dengan jumlah kematian yang melebihi jumlah kelahiran, hampir dapat dipastikan populasi akan terus mengalami pertumbuhan negatif,” tandas Peng.
Dalam menghadapi tantangan ini, laporan dari Huafu Securities menunjukkan bahwa perkembangan pesat dalam bidang robotik dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja, meskipun dampak jangka panjangnya masih memerlukan perhatian serius.
Demikian artikel tentang jumlah penduduk China turun.