sumedangekspres – Pada tahun 2024, umat Islam yang mengikuti Muhammadiyah merayakan awal Ramadhan pada tanggal 11 Maret.
Penetapan ini dilakukan oleh Pengurus Pusat Muhammadiyyah menggunakan metode hisab, yang berbeda dengan metode rukyat yang digunakan oleh Nahdlatul Ulama dan Pemerintah melalui Kementerian Agama.
Muhammadiyah memanfaatkan ilmu falak dengan melakukan perhitungan posisi geometris bulan dan matahari untuk menentukan awal puasa Ramadhan.
Baca Juga:Lagi Kena Sanksi Internasional, Kim Jong-un Malah Kepergok Pake Mobil Mewah Ini!Hadiri Harlah ke-78 NU, Jokowi Bagi-bagi Sepeda
Dalam metode hisab, penetapan awal bulan baru tidak bergantung pada penampakan hilal, tetapi berdasarkan hitung-hitungan matematis.
Menurut Muhammadiyah, Ijtimak atau bulan baru menjelang Ramadhan tahun 1445 Hijriah terjadi pada 29 Syakban 1445 Hijriah atau bertepatan dengan Minggu, 10 Maret 2024, sekitar pukul 16.07 WIB.
Pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, hilal sudah terlihat, kecuali di beberapa wilayah seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Sehingga, berdasarkan hasil hisab tersebut, 1 Ramadhan 1445 Hijriah ditetapkan jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024.
Keputusan ini memungkinkan umat Islam yang mengikuti Muhammadiyah untuk memulai ibadah puasa lebih cepat dibandingkan dengan metode rukyat.