sumedangekspres – Sebuah skandal mengguncang industri K-pop ketika salah seorang anggota boyband terkenal di Korea Selatan diketahui telah kabur dari kewajiban wajib militer (wamil).
Meskipun identitasnya dirahasiakan, modus operandi yang dilakukan oleh idol ini menciptakan kontroversi besar di antara penggemar dan masyarakat.
Menurut laporan dari Pengadilan Distrik Seoul Utara, idol K-pop yang debut pada tahun 2018 itu divonis satu tahun penjara setelah terbukti melakukan tindakan kabur dari wamil.
Baca Juga:1 Ramadhan Muhammadiyah Jatuh pada 11 Maret 2024Lagi Kena Sanksi Internasional, Kim Jong-un Malah Kepergok Pake Mobil Mewah Ini!
Modusnya pun tak biasa, di mana sang idol memanfaatkan gangguan mental sebagai alasan untuk menghindari tugas militer.
Dalam proses pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh Administrasi Ketenagakerjaan Militer pada 2011 dan 2017, hasilnya menunjukkan bahwa sang idol memenuhi syarat untuk menjalankan tugas aktif wajib militer.
Namun, dengan cerdiknya, dia memanfaatkan cara licik dengan memalsukan kondisi psikologisnya.
Idol tersebut sengaja memberikan jawaban yang salah saat tes IQ dan memalsukan hasilnya agar terdiagnosis mengalami gangguan mental ringan.
Hasil pemeriksaan psikologis menunjukkan skor kecerdasan IQ sebesar 60, memberikan dasar bagi dokter untuk memberikan rekomendasi pengobatan.
Dengan taktik ini, sang idol berhasil mengelak dari kewajiban wajib militer dan melanjutkan aktivitasnya sebagai anggota boyband.
Meskipun awalnya berhasil, kelicikan sang idol akhirnya terungkap, dan pengadilan menegaskan bahwa tidak ada disabilitas mental yang sebenarnya.
Baca Juga:Hadiri Harlah ke-78 NU, Jokowi Bagi-bagi SepedaNamanya ‘Kabinet Indonesia Maju’, tapi 15 Menteri Ini Kok Siap Mundur?
Dalam putusannya, pengadilan menyatakan bahwa sang idol mengakui kesalahannya, meskipun tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, dan berjanji untuk memenuhi tugas wajib militernya.
Kasus ini menggambarkan betapa seriusnya pihak berwenang menghadapi upaya mengelak dari kewajiban wajib militer.
Skandal ini juga menunjukkan bahwa meskipun popularitas K-pop mencapai tingkat global, kewajiban wajib militer tetap menjadi aspek yang tak terhindarkan bagi setiap laki-laki dewasa di Korea Selatan.