sumedangekspres – Mahfud MD Keheranan, Jumlah Pentani Makin Sedikit Tapi Subsidi Pupuk Naik.
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengemukakan perhatiannya terhadap penurunan jumlah petani dan lahan pertanian di Indonesia dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/1/2024).
Mahfud menyampaikan keheranannya atas fakta bahwa anggaran untuk pengadaan pupuk subsidi setiap tahun justru mengalami peningkatan yang signifikan, meskipun jumlah petani dan lahan pertanian terus menyusut.
Baca Juga:Food Estate Dikritik Cak Imin dan Mahfud, Gibran Tetap Bela Program Sang AyahSatu Guru Tewas, Terlibat Kecelakaan Bus Rombongan “Study Tour” SMAN 1 Sidoarjo di Tol Solo-Ngawi
Menurut Mahfud, sumber daya alam Indonesia sangat kaya, tetapi ketahanan pangan belum mencapai tingkat kedaulatan yang diinginkan. Justru, petani semakin sedikit dan lahan pertanian terus menyusut, sementara anggaran untuk subsidi pupuk terus bertambah setiap tahun.
Mahfud menyatakan keyakinannya bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam pola ini. Dengan jumlah petani yang semakin berkurang dan lahan pertanian yang terus menyusut, pertanyaannya adalah mengapa subsidi pupuk malah terus meningkat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat merujuk pada data yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut BPS, jumlah petani di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 29,3 juta, mengalami penurunan sebesar 7,45 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencatatkan 31 juta petani.
Dengan adanya penurunan jumlah petani, Mahfud merasa perlu menyoroti kenyataan bahwa anggaran untuk pupuk subsidi setiap tahunnya justru terus meningkat.
Data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan bahwa realisasi anggaran ketahanan pangan pada tahun 2023 mencapai Rp 112,7 triliun, mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 26,9 persen dari anggaran tahun 2022 yang sebesar Rp 88,8 triliun.
Dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp 42,1 triliun dialokasikan untuk subsidi pupuk. Menariknya, alokasi anggaran untuk subsidi pupuk ini mengalami peningkatan yang cukup pesat, mencapai Rp 42,1 triliun pada tahun 2023, naik dari Rp 29,77 triliun pada tahun 2022.
Baca Juga:Menteri Paling Asik ini Dikabarkan Mundur Dari Kabinet, Simak Penjelasan Kementerian PUPRKok Kepikiran ya? Ayah Tiri Rudapaksa Anak Tiri Sampai Hamil
Sri Mulyani, Menteri Keuangan, menjelaskan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk penyaluran pupuk subsidi sebesar 6,1 juta ton. Dataindonesia.id, yang merujuk pada Kementerian Keuangan, mencatat bahwa realisasi subsidi pupuk mengalami fluktuasi setiap tahunnya.
Namun, terlihat bahwa subsidi pupuk senilai Rp 42,1 triliun pada tahun 2023 mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 29,77 triliun.