Mau Jajan ke Kantin, Siswa SMP Ini Malah Ditikam Kakak Kelas

Mau Jajan ke Kantin, Siswa SMP Ini Malah Ditikam Kakak Kelas
Mau Jajan ke Kantin, Siswa SMP Ini Malah Ditikam Kakak Kelas (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Mau Jajan ke Kantin, Siswa SMP Ini Malah Ditikam Kakak Kelas.

Kejadian penusukan di SMP Negeri Kota Bengkulu yang melibatkan seorang siswa kelas 2 dan kakak kelasnya pada Rabu (24/1/2024) menjadi perhatian serius.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang faktor pemicu, kronologi kejadian, serta bagaimana penanganannya oleh pihak sekolah dan aparat kepolisian.

Baca Juga:Ketua RT dan Keluarga Korban Buru Pelaku Pencabulan Anak TK di CiracasMelahirkan dan Tinggalkan Bayi di Mushola Gegara Tidak Punya Biaya

Artikel ini akan mengulas secara mendalam semua aspek yang terkait dengan kejadian tersebut.

Kronologi Kejadian
Insiden ini dimulai pada jam istirahat sekolah sekitar pukul 09.40 WIB. Siswa kelas 2 yang menjadi korban sedang membeli jajanan di kantin sekolah.

Kemudian, kakak tingkat korban, seorang siswa kelas IX yang diperkirakan berusia 14 tahun, datang ke kantin.

Aksi berdesak-desakan terjadi saat keduanya antre untuk membeli makanan. Diduga karena situasi yang ramai, korban mendorong pelaku hingga pelaku terjatuh.

Pelaku yang merasa terganggu langsung merespons dengan mengambil gunting di meja kantin dan menusukkannya ke arah perut korban.

Penanganan Awal dan Pengaduan
Korban, setelah mengalami luka pada bagian perut, tidak langsung dibawa ke rumah sakit. Sebaliknya, korban mengadukan kejadian tersebut ke ruang Tata Usaha (TU) sekolah.

Dalam kondisi sakit dan perut berdarah, korban memberikan keterangan kepada Lasmiadi, Kepala TU SMP.

Baca Juga:Penyanyi ini Batal Nyaleg, Ingin Fokus BerkaryaBukan Hanya Mengaji, Santri di Sumedang Diajarkan Mitigasi Bencana

Lasmiadi kemudian mengonfirmasi bahwa korban sudah dibawa ke rumah sakit oleh pihak keluarga.

Kondisi Luka dan Pertimbangan Kesehatan
Meskipun luka yang dialami oleh korban tidak terlalu dalam, informasi dari pihak rumah sakit menyebutkan bahwa korban sudah dibawa pulang oleh keluarganya.

Pakaian korban yang tebal, dua lapis, membantu menahan tusukan gunting, sehingga luka tidak terlalu serius.

Pertimbangan kesehatan menjadi faktor penting dalam mengevaluasi dampak fisik korban.

Penanganan oleh Pihak Sekolah
Lasmiadi, Kepala TU SMP, menyatakan bahwa pihak sekolah berencana menyelesaikan permasalahan ini di dalam lingkungan sekolah.

Pihak sekolah memiliki pertimbangan bahwa antara korban dan pelaku masih berstatus sebagai pelajar dan di bawah umur.

Rencana untuk mempertemukan orang tua korban dan pelaku diusulkan untuk menyelesaikan kasus ini secara internal, menghindari proses hukum.

0 Komentar