sumedangekspres – Dalam perkembangan bersejarah, seorang badak di Kenya berhasil hamil melalui teknologi bayi tabung, memberikan sinar harapan bagi kelangsungan hidup subspesies badak putih utara yang nyaris punah.
Para peneliti menciptakan embrio badak putih selatan di laboratorium, lalu mentransfernya ke ibu pengganti di OI-Pejeta Conservancy di Kenya.
“Keberhasilan transfer embrio dan kehamilan ini adalah bukti konsep dan memungkinkan para peneliti untuk beralih ke transfer embrio badak putih utara,” ujar kelompok peneliti, mengutip dari AP News, Kamis (25/1).
Baca Juga:Gak Nyangka, 5 Monumen Terkenal Ini Dibangun Pakai Uang Judi!Pernah Ngutang di Bank, Gibran Ngaku Tak Sanggup Bayar
Meskipun ibu pengganti meninggal akibat infeksi bakteri, para ilmuwan tetap optimis.
Profesor Thomas Hildebrandt, peneliti utama di BioRescue, menyatakan, “Sekarang kita memiliki bukti nyata bahwa embrio yang dibekukan, dicairkan, dan diproduksi di dalam tabung uji dapat menghasilkan kehidupan baru. Itu yang kita inginkan untuk badak putih utara.”
Saat ini, hanya tersisa dua badak putih utara di dunia, Najin berusia 34 tahun dan anaknya Fatu yang berusia 23 tahun. Keduanya tidak mampu bereproduksi secara alami.
Meskipun Sudan, badak putih utara jantan terakhir, telah meninggal, para ilmuwan menyimpan sperma dan berharap dapat menggunakan teknologi bayi tabung untuk menyelamatkan subspesies ini.
Meskipun beberapa kelompok konservasi meragukan keberhasilan upaya ini, menyatakan bahwa sudah terlambat untuk menyelamatkan badak putih utara.
Para ilmuwan berusaha keras untuk menggunakan teknologi inovatif dan merespon tantangan kritis ini.
Meski demikian, habitat alami badak putih utara yang telah rusak menambah kompleksitas dalam upaya pelestarian.
Baca Juga:Gercep! Layanan Data Indosat Kini Sudah NormalKemarin Sinyal Indosat Gangguan, Netizen Ngeluh di X
Sebagian berpendapat bahwa fokus seharusnya juga diberikan pada spesies lain yang memiliki peluang bertahan hidup yang lebih baik.