sumedangekspres – Ketika kita memperhatikan label produk kecantikan, mungkin sering kita temui tulisan “paraben free.”
Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat adanya sekitar 35 jenis bahan kimia berbahaya yang dapat ditemukan dalam kosmetik, dengan salah satunya adalah paraben.
Paraben digunakan dalam produk kosmetik dan pembersih kulit, untuk mencegah pertumbuhan bakteri serta jamur yang bisa mengurangi kualitas produk dan membahayakan konsumen.
Baca Juga:Lendir Siput untuk Kecantikan, Ini 5 Manfaatnya!Hati-Hati! 5 Kandungan Body Lotion yang Harus Anda Hindari
Jenis-jenis paraben seperti ethylparaben, butylparaben, methylparaben, propylparaben, isobutylparaben, dan isopropylparaben seringkali menjadi bagian dari komposisi produk-produk tersebut.
Namun, perlu diwaspadai bahwa penggunaan rutin produk yang mengandung paraben dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Beberapa dampak negatif dari penggunaan paraben dalam kosmetik antara lain:
1. Gangguan Endokrin: Paraben dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, menyebabkan gangguan endokrin yang berpotensi berdampak serius pada kesehatan.
2. Kanker Kulit: Penelitian telah mengaitkan penggunaan produk yang mengandung paraben dengan peningkatan risiko kanker kulit, meskipun hubungan ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.
3. Gangguan Kesuburan: Beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa paparan paraben dapat mengganggu kesuburan pada manusia.
Jika anda menggunakan produk yang memiliki kandungan paraben, kemungkinan timbulnya reaksi alergi pada kulit diantaranya, garal, ruam, kering dan bersisik, bengkak, nyeri, melepuh atau seperti terbakar.
Dalam upaya untuk melindungi konsumen, Uni Eropa telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaan beberapa jenis paraben dalam produk kosmetik.
Baca Juga:5 Bunga yang Kaya akan Manfaat untuk Kesehatan Kulit5 Manfaat Air Mawar untuk Kecantikan dan Cara Membuatnya
Pada tahun 2014, beberapa jenis paraben seperti isopropylparaben, isobutylparaben, phenylparaben, benzylparaben, dan pentylparaben dilarang oleh Komisi Regulasi Uni Eropa.
Selain itu, pada 16 April 2015, Komisi Uni Eropa menyimpulkan bahwa penggunaan butylparaben dan propylparaben secara terus-menerus berpotensi menyebabkan risiko bagi kesehatan manusia.
Cara agar kita terhindar dari bahaya kandungan paraben yakni carilah produk berlabel “paraben free” dan bacalah daftar bahan pada label untuk menghindari produk yang ternyata memiliki paraben.
Kini banyak kosmetik alami dan organik yang telah menemukan alternative yang efektif.
Meskipun penggunaan paraben dalam kosmetik mungkin terbatas, namun jika produk personal care dan kosmetik yang kita gunakan setiap hari mengandung paraben, risikonya dapat menjadi besar.