sumedangekspres, KOTA – Kejadian banjir yang menimpa wilayah Kecamatan Ujungjaya dan Conggeang ditanggapi Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman.
Menurutnya, penanganan banjir tersebut harus dilakukan dengan jangka menengah dan jangka panjang atau solusi permanen. Pihaknya pun dipastikan harus tahu penyebabnya.
“Jadi, sementara ya saat ini sedang diassesment oleh BPBD dan PUPR. Karena harus ahlinya,” kata Herman baru-baru ini.
Baca Juga:Bahu Jalan Amblas, Pengguna Tol Cisumdawu Waswas, Tanah Labil dan Resapan Air Jadi PenyebabRatusan APK Ditertibkan di Buahdua
Dikatakan, pihaknya pun sudah melakukan kontak ke Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dan Satker, agar ikut juga mendalami penyebabnya.
“Satu sisi memang itu banjir setiap tahun, tapi ini kan luar biasa besar banget. Tidak seperti tahun-tahun yang sudah-sudah. Berarti ada penyebab yang biasa atau konvensional dan kemungkinan ada penyebab susulan sehingga sampai besar,” jelasnya.
Dikatakan, pihaknya menilai penyebab pertamanya yaitu Sungai Cipelangnya terjadi pendangkalan.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan BBWS agar secepatnya melakukan pengerukan. Yang jadi persoalan kan biasanya berbasis anggaran karena anggarannya belum cair. Ini saya sudah tetapkan surat bupati tentang darurat bencana. Bukan tanggap darurat ya,” katanya.
Kata dia, hal tersebut menjadi dasar untuk berbagai pihak memberikan atensi khusus atau lebih. Termasuk, dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Mudah-mudahan bisa secepatnya dilakukan pengerukan Sungai Cipelang karena terjadi pendangkalan,” katanya.
Kemudian yang lainnya, sambung dia, terkait di hulu Sungai Cipelang harus ditelusuri juga. Kemungkinan adanya erosi dari hulu sehingga debit airnya besar langsung ‘ngaguluyur’ begitu, tidak terserap di hulu sehingga akhirnya semuanya ke hilir.
“Yang tidak kalah penting pihaknya pun sedang mengidentifikasi kemungkinan dampak Tol Cisumdawu. Yang jelas dampak tol itu ada, tetapi sejauh mana kedalamannya harus dicermati juga,” katanya.
Baca Juga:Sembako Mahal, Warga Serbu Tempat GadaiForkopimda Geruduk Kantor PWI
Herman pun meminta dari Satker dari PU melakukan pendalaman. Dirinya melihat kondisi lapangan tersebut berada di antara tol dan sungai. Sebelah selatannya tol sebelah utaranya sungai.
“Jadi dampak tol itu ada. Karena biasanya sebelum ada tol sebesar apapun air itu langsung ‘ngaguluyur’ ke sawah. Karena ada tol, mau tidak mau air itu hanya melalui jembatan atau hanya melalui Sungai,” tegas Herman.