sumedangekspres – Aplikasi Sirekap Pemilu 2024 yang dikembangkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjadi sorotan di media sosial.
Meskipun dirancang sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu, aplikasi ini menghadapi sejumlah permasalahan yang mengundang perhatian ketika digunakan di Pemilu yang dilaksanakan Rabu, 14 Februari 2024 kemarin.
Menurut keputusan KPU nomor 66 tahun 2024, Sirekap merupakan perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi yang terdiri dari versi mobile dan website.
Baca Juga:6 Kandungan yang Umum Ditemukan Jika Anda Mengkonsumsi Suplemen Pemutih KulitPj Gubernur Jawa Barat Sambangi Korban Banjir di Sumedang, Bey: Banjir Karena Curah Hujan Tinggi
Aplikasi ini digunakan oleh anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk melakukan perhitungan dan rekapitulasi hasil pemungutan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Salah satu permasalahan yang viral di media sosial adalah kesulitan akses dan kesalahan dalam penggunaan aplikasi.
Banyak netizen melaporkan bahwa angka perhitungan di TPS secara fisik berubah drastis setelah dipindai ke dalam aplikasi Sirekap.
Selain itu, ada juga keluhan bahwa angka yang tertera di aplikasi tidak bisa diubah atau diperbaiki.
CTO GovTech Edu, Ibrahim Arief, mencoba menjelaskan permasalahan teknis yang terjadi melalui laman pribadinya.
Ibrahim mengungkapkan bahwa kesalahan entry data disebabkan oleh aplikasi Sirekap yang diprogram untuk membaca tiga digit angka, sementara hasil suara di tiap TPS untuk para paslon bisa jadi hanya sampai dua digit angka.
Meskipun demikian, Ibrahim menegaskan bahwa tak ada sistem teknologi yang 100% bebas dari kesalahan pengguna.
Baca Juga:Surat Undangan Rusak Akibat Banjir, KPU Jamin Pemilih Tetap Bisa MencoblosTragedi Meninggalnya Dante di Kolam Renang Palem, Kejanggalan dan Pemeriksaan Menyeluruh
Namun, sistem yang baik akan memiliki mekanisme pengecekan dan pengoreksian error untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi.***