sumedangekspres, CONGGEANG – Kerusakan SDN Neglasari akibat adanya abrasi Sungai Cianda perlu perhatian khusus. Pasalnya, dampak kerusakan cukup serius.
“Bangunan sekolah tidak perlu direlokasi, tetapi cukup dengan mengalihkan aliran sungai Cianda ke lokasi awal. Sehingga, menjauh dari area SDN Neglasari,” kata Kepala Desa Babakanasem, Emid Koswara saat diwawancara Sumeks di Desa Babakanasem Kecamatan Conggeang, Selasa (20/2).
Menurutnya, dalam beberapa tahun lalu aliran Sungai Cianda telah berpindah dari lokasi awal dan mendekati area SDN Neglasari. Bahkan, kini telah merusak sebagian bangunan, hingga membuat retak-retak dan roboh tembok gudang.
Baca Juga:Harga Beras Tak Beranjak Turun, Kini Kualitas Terendah Rp 15 Ribu Per KilogramTukang Parkir Raup Ribuan Suara
“Tidak hanya bangunan, sebagian halaman SDN Neglasari juga telah tergerus aliran Sungai Cianda. Hanya tinggal menyisakan sedikit lahan. Apalagi saat hujan deras terjadi di hulu sungai,” katanya.
Dikatakan, pihaknya telah meminta bantuan kepada BBWS Cimanuk Cisanggarung di Cirebon untuk mengembalikan dan menormalisasi aliran Sungai Cianda. Namun, belum ada tanggapan dari pihak BBWS.
“Kami telah beberapa kali mengajukan untuk normalisasi Sungai Cianda, namun belum ada tanggapan. Kami tidak tahu penyebabnya secara pasti,” tegasnya.
Ditegaskan, pihaknya akan terus berupaya untuk mengalihkan aliran sungai Cianda menjauhi area SDN Neglasari dengan meminta bantuan berbagai pihak. Termasuk ke BBWS Cimanuk Cisanggarung.
“Hal itu dilakukan agar lokasi SDN Neglasari aman serta tidak khawatir saat terjadi arus besar. Selain itu, tidak khawatir pula saat siswa bermain,” katanya.
Diketahui sebelumnya, selain bangunan gudang dan kelas, luapan air itu juga mengakibatkan adanya abrasi halaman SDN Neglasari. Sehingga, pembatas halaman sekolah dan aliran sungai berupa jaring ikut terbawa hanyut. (bim)