Peneliti juga menemukan bahwa puasa mengubah protein yang terdapat dalam jaringan pendukung otak, yang disebut matriks ekstraseluler.
Perubahan ini dapat berdampak signifikan pada fungsi otak, termasuk kesehatan sel otak dan efektivitas komunikasi antar sel yang ada didalam tubuh.
“Puasa, jika dilakukan dengan aman, merupakan intervensi penurunan berat badan yang efektif,” kata Claudia Langenberg, Direktur PHURI.
Baca Juga:Menasihati Orang Tua dengan Adab, Wujud Cinta dan KebaikanAturan Mengganti Utang Puasa Ramadan, Qada dan Fidyah
“Temuan kami memberikan bukti bahwa puasa memiliki manfaat kesehatan yang lebih luas selain penurunan berat badan.”
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme puasa, para ilmuwan berharap dapat mengembangkan pengobatan yang meniru manfaatnya tanpa memerlukan puasa yang sebenarnya.
Pengetahuan ini juga dapat membantu mengatasi masalah kesehatan modern seperti obesitas dan diabetes dengan mengembangkan rekomendasi pola makan baru yang mengintegrasikan prinsip-prinsip puasa.
Maik Pietzner, Ketua Data Kesehatan PHURI, menambahkan bahwa temuan ini memberikan dasar bagi pemahaman mengapa puasa bermanfaat dalam kasus-kasus tertentu, yang dapat digunakan untuk mengembangkan pengobatan yang dapat diberikan kepada pasien.
Dengan demikian, studi ini membuka jendela baru dalam memahami potensi kesehatan dari praktek puasa, yang telah ada sejak zaman kuno, dan mengungkapkan rahasia tubuh manusia dalam keadaan tanpa makan.
Demikian informasi mengenai Queen Mary University of London Meneliti Dampak Puasa Baik Bagi Tubuh, berpuasa itu memiliki manfaat yang jumlahnya banyak sekali dan memperbaiki sel tubuh yang akan ruksak.