Rusak Akibat Abrasi, Dua Rumah Dirobohkan

RETAK: Beberapa bangunan rumah dan mushola mengalami retak akibat abrasi Sungai Cibodas.
RETAK: Beberapa bangunan rumah dan mushola mengalami retak akibat abrasi Sungai Cibodas.
0 Komentar

sumedangeskpres, SURIAN – Sebanyak empat rumah dan sebuah mushola di Dusun Pasirwareng RT 1 RW 1 Desa Ranggasari Kecamatan mengalami retak-retak akibat abrasi Sungai Cibodas, baru-baru ini.

Dua di antara rumah tersebut bahkan sudah tidak dapat ditinggali akibat mengalami kerusakan cukup parah. Bahkan, kedua rumah tersebut dirobohkan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dua rumah mengalami kerusakan parah, bahkan keduanya dirobohkan dan tidak dipakai lagi,” kata Kepala Desa Ranggasari Dede R. Manikmaya kepada Sumeks, Selasa (5/3).

Baca Juga:186 Pasien DBD Menjalani Perawatan di RSUDRawan Kejahatan, Patroli Malam Disiagakan

Dia menuturkan, kedua pemilik rumah tersebut telah mengungsi ke tempat lebih aman.

Dede menuturkan, seorang pemilik rumah mengungsi di kerabatnya masih di Desa Ranggasari. Untuk satu pemilik rumah lagi dibawa anaknya ke Bandung.

“Untuk dua rumah lainnya masih bisa ditinggali. Namun, sebuah mushola yang ikut terdampak juga mengalami kerusakan/retakan parah,” 

Dede menuturkan, untuk mengantisipasi kejadian terulang, Pemdes Ranggasari meminta waspada kepada warganya. Pemdes pun telah membuat laporan ke BBWS Citarum yang menangani wilayah Sungai Cibodas.

“Kami telah langsung membuat laporan terkait kejadian ini. Kami juga berharap segera dilakukan tindakan agar BBWS melakukan normalisasi Sungai Cibodas,” jelasnya.

Sementara itu, menurut warga setempat kejadian retaknya empat rumah dan satu mushola diakibatkan oleh air sungai yang terus terusan mengikis tanah dan mengakibatkan longsor.

‘Ya, akibat kikisan Sungai Cibodas sehingga menyebabkan lapisan tanah di bawahnya longsor sehingga pondasi rumah terganggu dan menyebabkan dinding retak-retak,” katanya. 

Baca Juga:Jelang Puasa Sembako NaikKedua Kali, Maling Kencleng Pecahkan Kaca Masjid

Dia pun berharap, pemerintah dan instansi terkait segera menanggulangi kejadian ini. Pasalnya, akan berdampak ke rumah lainnya. 

“Kami berharap normalisasi segera dilakukan, mengurangi kejadian yang lebih fatal,” katanya. (bim)

0 Komentar