Moderasi Beragama "Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran"

Moderasi Beragama \"Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran\"
Moderasi Beragama \"Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran\" (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Moderasi Beragama “Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran”

Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Garut berkolaborasi dengan Forum Santri Jawa Barat dan Forum Moderasi Beragama Jawa Barat dalam menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan fokus pada Penguatan Moderasi Beragama pada 6 Maret 2024 di Garut.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, sebagai cabang otonom Muhammadiyah, selalu mengusung nilai-nilai perdamaian dan harmoni antar umat beragama.

Baca Juga:Kolaborasi Kementerian ESDM dan Pemerintah Kabupaten Sumedang Menuju Sumber Daya TerbarukanBerapa Gaji Community Officer BTPN Syariah?

Muhammadiyah memberikan contoh kepada para kader mereka untuk mempromosikan sikap toleransi di antara umat beragama.

Acara seminar moderasi beragama yang diselenggarakan oleh PC IMM Kabupaten Garut akan dihadiri oleh berbagai pihak dan narasumber, termasuk tokoh-tokoh seperti H. Dodo Hudaya (Wakil Ketua PDM Kabupaten Garut), Mayor Jaja (Dandim Garut), Dr. H. Saepuloh, S. Ag. (Kepala Kemenag Kabupaten Garut), Hasan Sadikin (Kasat Binmas), Welman (Wakil Ketua FKUB), Drs. H. Barnas Adjidin, M.M., M.Pd. (PJ Bupati Kabupaten Garut yang mewakili), dan IMMawan Hegar Al-Bukhari (Ketua PC IMM Kabupaten Garut).

Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi dorongan bagi generasi muda, mahasiswa, dan pelajar untuk selalu memelihara semangat persatuan demi menciptakan sikap toleransi di antara umat beragama.

Hal ini diungkapkan oleh IMMawan Andri Andreans Hidayah, Ketua Pelaksana Kegiatan Deklarasi Moderasi Beragama PC IMM Kabupaten Garut.

Ketua Umum PC IMM, Hegar al-Bukhari, menyoroti bahwa pemuda, baik pelajar maupun mahasiswa, rentan terpengaruh, dan inti dari moderasi beragama adalah adanya toleransi.

Sambutan dari Polri, Hasan Sadikin, menegaskan pentingnya saling menghargai di antara masyarakat Indonesia.

Begitu pula dengan H. Saepuloh dari Kemenag, yang menekankan bahwa moderasi beragama memiliki landasan pada akhlak dan nilai-nilai manusia.

Baca Juga:Daftar dan Sistem Gaji MR DIYMenerka Figur Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang 2024-2029

Dalam konteks pendidikan, Haji Saepuloh menyampaikan peran tiga sektor pendidikan dalam membentuk akhlak manusia, yaitu pendidikan informal (keluarga), formal (mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi), dan implemental (lingkungan dan tokoh masyarakat).

Beliau juga mengemukakan enam pandangan hidup manusia, termasuk teologis, logis, etis, etika, estetika, dan teleologis.

Pesan dari Kemenag adalah bahwa ujian bukan hanya terjadi dalam kesulitan, tetapi juga dalam kebahagiaan.

0 Komentar