Dr Aqua Dwipayana: Pelayanan Presisi dan Penegakan Hukum yang Optimal oleh Personel Ditpolarud

Dr Aqua Dwipayana
Dr Aqua Dwipayana
0 Komentar

 

“Saya melakukan semua itu dengan niat sepenuhnya ibadah, karena Allah Swt. Dilandasi keikhlasan berbagi di sisa hidup saya yang sudah saya tekadkan untuk 95 persen dihabiskan dalam bidang sosial,” tegas Dr Aqua Dwipayana.

 

Motivator kawakan itu menerima banyak undangan untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Waktunya yang terbatas sehingga pihak pengundang harus sabar untuk menunggu giliran didatangi pembicara laris tersebut.

 

Bapak dua anak itu sangat mensyukuri undangan yang banyak tersebut. Menunjukkan amanah yang diberikan kepadanya. Meski harus berkali-kali minta maaf kepada pihak yang mengundangnya karena tidak dapat segera memenuhi undangan mereka.

 

Harus Mendukung

Baca Juga:Sambut Ramadan, MUI dan Pemprov Jabar Gelar Istighosah Kubro di Depan Gedung Sate BandungHadiri BRI Microfinance Outlook 2024, Menkop UKM Teten Masduki Puji Inovasi Pembiayaan UMKM Yang Dilakukan BRI

Menurut Dr Aqua Dwipayana upaya meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi personel Polairud dalam menghadapi tantangan tugas di wilayah perairan memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.

 

Semua unsur pimpinan, kata pria yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier di bidang Komunikasi ini harus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kemampuan dan motivasi personel. Komitmen dan contoh dari pemimpin sangat penting untuk menciptakan budaya kerja yang positif dan produktif.

 

Selanjutnya, pesan pembicara laris yang telah memotivasi jutaan orang baik di 38 provinsi maupun di puluhan negara itu, berikan pelatihan yang intensif dalam keterampilan interaksi sosial, termasuk keterampilan mengelola konflik dan bekerja dalam tim. Latih personel untuk berinteraksi dengan berbagai pihak, seperti masyarakat, mitra kerja, dan instansi terkait.

 

“Tak kalah penting adalah mengajarkan pentingnya komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan sikap tubuh yang mendukung komunikasi efektif. Berikan latihan untuk memahami dan mengoptimalkan komunikasi non-verbal dalam berbagai situasi,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

 

Lebih jauh disampaikan pria rendah hati itu tentang perlunya menyelenggarakan simulasi tugas pokok untuk memberikan pengalaman praktis dalam situasi nyata. Evaluasi kemampuan komunikasi personel selama simulasi dan berikan umpan balik konstruktif.

 

Selanjutnya, tambah Dr Aqua Dwipayana, melatih personel dalam penggunaan teknologi komunikasi terkini, seperti radio komunikasi, sistem pengawasan, dan aplikasi komunikasi digital. Pastikan personel dapat mengoperasikan peralatan komunikasi dengan efektif.

0 Komentar