sumedangekspres – Lagu Ai Karya Doel Sumbang: Legenda Pop Sunda yang Membuat Sejarah, Panggung musik pop Sunda memang memiliki cerita unik di baliknya.
Meskipun seringkali dianggap sebelah mata, namun beberapa karya mampu membuktikan bahwa pop Sunda memiliki tempat tersendiri di hati pendengarnya.
Salah satunya adalah lagu Kalangkang (1986) yang dibawakan oleh Nining Meida.
Baca Juga:Resep Tumis Daun Pepaya: Pedas, Gurih, dan NikmatJannes Kilon Diaz Viral Ngaku-Ngaku Sebagai "Nabi" di Medsos: Tanggapan Netizen Gimana?
Lagu Ai Doel Sumbang
Karya ciptaan Nano S tersebut berhasil mencatatkan prestasi gemilang sebagai lagu Sunda dengan penjualan tertinggi.
Dikabarkan bahwa kasetnya laris hingga dua juta kopi secara resmi, belum lagi yang terjual secara ilegal.
Prestasi ini pun diakui melalui penganugerahan BASF dan HDX Awards pada tahun 1987.
Kalangkang tak hanya menjadi lagu legendaris, tetapi juga abadi dalam sejarah pop Sunda.
Namun, tak hanya Kalangkang yang mencuri perhatian. Lagu Ai, ciptaan dan dinyanyikan oleh Doel Sumbang, juga turut meramaikan industri musik Sunda pada tahun 1993.
Saat itu, lagu ini meledak di pasaran dengan penjualan resmi mencapai lebih dari satu juta kopi.
Doel Sumbang, yang pada saat itu baru tiga tahun menginjakkan kaki di panggung pop Sunda, semakin kokoh di jalurnya.
Baca Juga:Resep Sarden Goreng Crispy: Bikin Anak Makin Lapar!Penyakit Alzheimer: Saat Otak Melupakan Masa Lalu
Namun, apa yang membuat lagu ini begitu fenomenal adalah ketika Blackboard dan HP Record membelinya dengan nilai fantastis, mencapai ratusan juta rupiah. Kabarnya, angka penjualan tersebut melampaui Rp 300 juta.
Mengingat kurs dolar pada masa itu sebelum krisis, jumlah tersebut bisa dibilang sangat besar bahkan untuk standar saat ini.
Tidak mengherankan jika kemudian Lagu Ai dijuluki sebagai tembang pop Sunda termahal sepanjang sejarah.
“Alhamdulillah, lagu Ai dihargai begitu mahal.
Sebagai pencipta dan penyanyi, tentu saja saya merasa bangga dan bersyukur,” ujar Doel Sumbang.
Namun, yang menarik, pembelian lagu Ai tidak berarti hak Doel Sumbang atas karya tersebut terampas.
Justru, transaksi tersebut menjadi ladang pendapatan baru bagi Doel Sumbang.
HP dan Blackboard Record mempercayakan Doel Sumbang dan Jeffry Bulle untuk mendaur ulang lagu tersebut dalam versi bahasa Indonesia.