sumedangekspres – Tren harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) di Jawa Barat menunjukkan kecenderungan menurun pasca perayaan Lebaran.
Dilansir dari data yang dirilis oleh Portal JABARPROVGOID, menunjukkan bahwa sejumlah komoditas mengalami penurunan harga, seperti beras, cabai, dan telur.
Meskipun demikian, perlu tetap memperhatikan harga komoditas daging yang memiliki bobot konsumsi tinggi.
Baca Juga:Dony Ahmad Munir Didukung Relawan Prabowo untuk Kembali Menjadi BupatiKritik Pedas Pelatih Timnas Indonesia U-23 terhadap Wasit dalam Piala Asia U-23 2024
Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, mengungkapkan harapannya agar stok kebutuhan pokok dapat tetap terjaga untuk mencegah terjadinya gejolak harga yang dapat mempengaruhi masyarakat.
Hal ini menjadi penting mengingat kestabilan harga bahan pokok merupakan salah satu faktor kunci dalam menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah beberapa harga bahan kebutuhan pokok yang terpantau di sejumlah pasar di Jabar:
1. Beras premium berkisar Rp12.000 – Rp17.000.per kg.
2. Beras medium antara Rp13.000 – Rp15.000 per kg.
3. Daging sapi antara Rp140.000 – Rp160.000 per kg.
4. Daging ayam ras antara Rp40.000-Rp47.000 per kg.
5. Berbagai jenis cabai antara Rp30.000-Rp100.000 per kg.
6. Minyak goreng curah antara Rp17.000 – Rp20.000 per liter.
7. Minyak Kita antara Rp16.000 – Rp18.000 per liter.
8. Minyak goreng premium antara Rp16.000 – Rp36.000 per liter.
9. Gula putih antara Rp17.000 – Rp18.000 per kg.
10. Bawang merah dan bawang putih antara Rp40.000 – Rp65.000 per kg
Meskipun beberapa komoditas mengalami penurunan harga, tetap perlu diwaspadai terhadap harga daging. Daging merupakan salah satu komoditas dengan bobot konsumsi yang tinggi di masyarakat.
Fluktuasi harga daging dapat berdampak besar terhadap keseimbangan ekonomi rumah tangga, terutama bagi keluarga dengan tingkat pendapatan rendah.
Kesimpulannya, penurunan harga bahan kebutuhan pokok pasca Lebaran di Jawa Barat memberikan angin segar bagi masyarakat, namun tetap perlu diawasi secara cermat untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok.
Pemerintah daerah perlu terus melakukan pemantauan dan intervensi yang tepat guna menjaga kesejahteraan masyarakat.***