Tawuran Antar Pelajar Terus Terjadi di Sumedang: Sekolah Diminta Tegas

ILUSTRASI: Tawuran antar pelajar di Kabupaten Sumedang masih terus terjadi, kejadian terakhir pada Sabtu (25/5
ISTIMEWA, ILUSTRASI: Tawuran antar pelajar di Kabupaten Sumedang masih terus terjadi, kejadian terakhir pada Sabtu (25/5) lalu.
0 Komentar

sumedangekspres – KOTA – Sekretaris Komisi 3 DPRD Sumedang Iwan Nugraha menanggapi terjadi tawuran antar pelajar di wilayah Kabupaten Sumedang. Iwan mengaku sangat miris dengan terjadinya tawuran antar pelajar. 

Namun, yang terpenting adalah bagaimana mengantisipasi agar kejadian tawuran itu tidak terulang kembali. Menurutnya, beberapa pihak tentu harus bekerjasama secara sinergi. 

Pertama dari pihak sekolah, kedua orang tua dan ketiga masyarakat serta aparat penegak hukum.

Baca Juga:Polisi Buru Para Pelaku Tawuran di Sumedang: Lima Berhasil Diamankan, Lainnya Masih BuronRumah Dua Lantai di Babakan Cikalama Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

“Empat komponen ini harus secara bersama-sama bersinergi dalam mengantisipasi tawuran para pelajar,” ujar Iwan saat berbincang dengan Sumeks, Senin (27/5).

Dikatakan, pihak sekolah harus melakukan tindakan tegas dan juga mendidik agar ketika terjadi tawuran bisa menjadi pembelajaran bagi siswa-siswa yang lainnya. 

“Sanksi tegas dilakukan, tetapi juga mendidik kepada anak-anak yang melakukan tawuran,” jelasnya.

Tetapi, lanjut dia, sebelum itu baiknya dilakukan mediasi dan juga konseling terhadap anak-anak yang punya potensi untuk melakukan kegiatan kekerasan. Termasuk, tawuran. 

“Pihak sekolah sebisa mungkin memberikan kegiatan ekstrakurikuler. Karena, kegiatan positif ini yang akan menyalurkan energi anak-anak pelajar sehingga tidak menjadikan kegiatan yang negatif seperti tawuran ini,” jelasnya.

Kemudian juga, lanjut dia, pihak sekolah harus mengantisipasi di waktu-waktu yang berpotensi terjadinya tawuran. Misalkan, pada saat istirahat ataupun pulang sekolah. 

“Pihak sekolah bisa bekerjasama dengan pihak aparat penegak hukum dalam hal ini. Termasuk, melakukan edukasi oleh pihak penegak hukum dengan sekolah secara berkala. Termasuk diantaranya adalah razia barang-barang yang biasa digunakan untuk tawuran. Karena, ada sebagian peralatan, bahkan gesper aja ada yang dipakai untuk alat tawuran,” paparnya.  

Baca Juga:Babinsa Bantu Warga Bangun Posyandu di Cibeureum WetanPemkab Terima Lahan Hibah dari BRIN: Siap Kembangkan Budidaya Komoditas 

Selain itu, kata Iwan, masyarakat dan orang tua sangat penting. Mereka tentu harus secara aktif memperhatikan dan memantau perkembangan anak-anaknya ketika mulai sudah terindikasi melakukan hal-hal.

“Orang tua dan masyarakat harus melakukan hal-hal yang sifatnya antisipatif seperti pihak sekolah tadi agar tidak terjadi berkembang tawuran yang semakin banyak semakin marak. Dan tentu saja khawatirnya timbul korban luka dan korban jiwa, itu yang harus sangat kita hindari,” tutupnya. (bim)

0 Komentar