sumedangekspres – Saya mau menginap dengan pasangan di RedDoorz/Oyo/dsb, Apakah perlu KTP pasangan juga? Soalnya KTP dia hilang.
Saat merencanakan perjalanan dan menginap di hotel bersama pasangan, terutama di jaringan hotel seperti RedDoorz atau OYO, pertanyaan tentang kebutuhan identifikasi sering muncul. Apakah KTP pasangan juga diperlukan? Apa yang harus dilakukan jika KTP pasangan hilang? Berikut ini penjelasan berdasarkan pengalaman pribadi salah seorang pengunjung.
Pengalaman Menginap di RedDoorzSalah satu pengunjung berbagi pengalaman menginap di RedDoorz di Solo. Mereka hanya berencana untuk numpang tidur selama tiga jam karena kereta mereka tiba di Solo pada pukul setengah dua pagi, sementara rombongan open trip baru berkumpul pada pukul enam pagi. Dengan pertimbangan tersebut, mereka mencari penginapan yang paling murah untuk sekadar beristirahat sebentar daripada harus menunggu di stasiun dengan risiko barang-barang mereka hilang saat tidur.
Baca Juga:Baca Manhwa Jinx di Apk Apa? Simak di Sini!Perjalanan Karier Alan Walker: Dari Bedroom Producer ke Panggung Dunia
Proses Check-in dan IdentifikasiYang dibutuhkan hanya KTP pemesan saja. Resepsionis tidak mempermasalahkan status pernikahan yang tercantum di KTP dan tidak menanyakan apakah mereka suami istri atau bukan. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar hotel non-syariah, seperti RedDoorz, cenderung lebih fleksibel dalam hal ini. Selama pemesan dapat menunjukkan identifikasi yang valid, tidak ada keharusan untuk menunjukkan KTP pasangan.
Pertimbangan Menginap di Hotel SyariahNamun, penting untuk dicatat bahwa pengalaman ini berlaku untuk hotel non-syariah. Hotel syariah mungkin memiliki aturan yang lebih ketat terkait identifikasi dan status pernikahan pasangan yang menginap. Oleh karena itu, jika Anda memesan hotel syariah, ada kemungkinan resepsionis akan meminta KTP kedua belah pihak dan memeriksa status pernikahan.
Kekhawatiran tentang PenggerebekanSalah satu kekhawatiran yang mungkin muncul adalah risiko penggerebekan oleh pihak berwenang atau warga setempat. Pengunjung tersebut juga sempat khawatir tentang kemungkinan digerebek hanya karena mereka numpang tidur selama tiga jam. Namun, kenyataannya, mereka berhasil menginap dengan nyaman tanpa gangguan apa pun. Mereka bisa tidur nyenyak dan bangun pada pukul lima pagi, lalu berkumpul dengan rombongan open trip pada pukul enam pagi dengan kondisi yang lebih segar.