ASN Harus Memiliki Budi Pekerti dan Akhlak: Berikan Dampak Pada Kesejahteraan Masyarakat

IKUTI: Para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemda Sumedang saat mengikuti Apel Pagi Gabungan di lapangan PPS, Seni
ISTIMEWA, IKUTI: Para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemda Sumedang saat mengikuti Apel Pagi Gabungan di lapangan PPS, Senin (1/7).
0 Komentar

sumedangekspres – KOTA – Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemda Kabupaten Sumedang didorong menjadi motor penggerak terdepan dalam kemajuan birokrasi. ASN di Kabupaten Sumedang memiliki budi pekerti, akhlak dan kompetensi sebagai titik tonggak penguatan budaya kerjanya. 

“Birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan harus berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Indikator makro Sumedang masih banyak pekerjaan rumah. ASN sebagai motor penggerak memiliki akhlak, kompetensi dan melek literasi,” kata Pj Sekda Tuti Ruswati saat memimpin Apel Pagi Gabungan di Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Senin  (1/7). 

Menurut Tuti, penumbuhan budi pekerti  diwujudkan melalui dua karakter yaitu karakter moral dan karakter kinerja. Ia memberikan contoh, karakter moral dapat  ditumbuhkan, seperti kejujuran, transparan, sopan santun, serta  tatakrama. Sedangkan karakter kinerjanya yaitu disiplin, integritas, kerja keras, kerja cepat, kerja ikhlas dan kerja tuntas. “Apel pagi gabungan ini adalah salah satu indikatornya. Tidak setiap hari, jadi mohon kehadirannya untuk kita gunakan sebagai sarana untuk konsolidasi lembaga,” ujarnya. 

Baca Juga:PPDB 2024, SMKN 2 Sumedang Terima 16 RombelHUT Bhayangkara Ke-78, Aparat Cimanggung Bergandengan Tangan

Selain itu, kata dia, ASN juga diharapkan memiliki kompetensi 4 C yaitu Critical Thinking, Communication, Collaboration dan Creativity and iInovation) untuk bergerak cepat, bertindak tepat, profesional. Kompetensi tersebut  dapat membangun pola pikir ASN yang komprehensif, holistik, serta sistematis, sehingga ASN memiliki integritas tinggi dan profesional dalam pelayanan. 

“ASN Sumedang wajib memiliki kompetensi 4C. Kemampuan untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, bekerja sama dengan orang lain, dan komunikasi dengan baik,” ungkapnya.

Terkait literasi, terang Tuti, meningkatkan budaya literasi tidak hanya berupa membaca tetapi juga memahami terutama membaca fenomena isu strategis yang terjadi saat ini. 

“Dengan literasi akan menambah wawasan  yang akan mengubah mindset  sehingga lebih terbuka dalam melakukan 4 C. Termasuk bagaimana melawan hoaks, judi online dan sebagainya,” katanya. (red)

0 Komentar