sumedangekspres – Tidur adalah suatu keadaan fisiologis yang ditandai oleh penurunan kesadaran, aktivitas motorik, dan respons terhadap rangsangan eksternal.
Selama tidur, tubuh mengalami berbagai proses regeneratif yang penting untuk kesehatan fisik dan mental. Ada beberapa fase tidur, termasuk tidur non-REM dan REM (Rapid Eye Movement), yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Tidur non-REM terdiri dari beberapa tahapan yang berkontribusi pada pemulihan fisik dan konsolidasi memori, sedangkan tidur REM terkait dengan mimpi dan proses emosional.
Baca Juga:Isu Boy William Bakal Nikah Sama Ayu Ting Ting, Apa Benar?Aktris Senior Asal Korea Selatan, Park Ji Ah, Meninggal Dunia Usai Alami Pendarahan Otak
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan, karena kurang tidur dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif, mood, dan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, tidur juga memainkan peran kunci dalam mengatur hormon dan metabolisme, sehingga berkontribusi pada keseimbangan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang baik adalah vital bagi kualitas hidup.
Namun, siapa sangka jika tidur hanya untuk membuat tubuh menjadi lebih segar dan juga baik untuk kesehatan, ada hal-hal luar biasa bahkan diluar nalar yang bisa dilakukan saat seseorang tertidur. Apakah itu? Mari kita simak artikel ini sampai tuntas!
1. SLEEP PARALISYS
Yap, yang pertama ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Sleep paralysis, atau paralisis tidur, adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.
Fenomena ini biasanya berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit dan sering disertai dengan sensasi tertekan di dada serta halusinasi yang menakutkan.
Paralisis tidur umumnya terjadi ketika seseorang berada di antara fase tidur REM (Rapid Eye Movement) dan keadaan terjaga. Selama tidur REM, otot-otot tubuh mengalami relaksasi yang mencegah kita bertindak sesuai dengan mimpi. Ketika seseorang terbangun sebelum otot-otot ini sepenuhnya pulih, mereka mungkin mengalami perasaan terjebak dalam tubuhnya sendiri.
Gejala paralisis tidur dapat bervariasi, tetapi sering kali mencakup ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara, serta sensasi berat di dada yang bisa menimbulkan rasa cemas.
Baca Juga:Ketahuan, Andrew Andika Postif Konsumsi Obat-obatan Terlarang!Ruben Onsu Hibahkan Rumah Mewah kepada Sarwendah Pasca Resmi Bercerai
Pengalaman visual atau auditory halusinasi juga umum terjadi, seperti melihat sosok menakutkan di ruangan atau mendengar suara yang tidak ada. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya paralisis tidur meliputi kurang tidur, stres, dan kebiasaan tidur yang buruk, seperti tidur terlentang.