sumedangekspres – Dalam rangka memperingati Hari Desa Nasional Tahun 2025, sebuah simposium digelar di GOR Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Selasa (14/1/2025).
Simposium tersebut mengangkat tema “Wujudkan Ketahanan Pangan, Desa dan Masyarakat Harus Bagaimana?”.
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini adalah akademisi fenomenal yang sering dijuluki Presiden akal sehat, Rocky Gerung.
Baca Juga:Fasilitas Gym di Area Kolam: Wisata Air Gajah Depa Sumedang Segera Hadirkan Inovasi BaruIPSI Sumedang Rayakan Gelar Juara dengan Bonus untuk Atlet
Dalam kesempatan itu, Rocky menyampaikan pandangannya terkait pentingnya energi berpikir dalam situasi yang kerap memunculkan frustrasi.
“Saya agak kurang sepakat dengan istilah closing statement, tapi bagi saya itu adalah closing idea,” ungkap Rocky saat menyampaikan penutupannya.
Ia menambahkan bahwa energi berpikir harus dicicil untuk menghadapi keadaan yang sering kali membuat frustrasi.
Rocky juga menyinggung kemungkinan evaluasi 100 hari kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, merawat republik harus dimulai dari desa, karena kepala desa memiliki peran yang sangat penting.
“Republik itu dimulai dari desa. Kepala desa itu lebih penting dari kepala negara,” tegas Rocky.
Ia juga menyampaikan kritik terhadap kepala desa yang terlibat dalam kasus korupsi.
“Tanpa kepala desa, kita nggak tahu apa yang akan diucapkan oleh tetangga saya kepada saya, karena kepala desanya mungkin sedang memakai baju rompi oranye di KPK,” tambahnya.
Baca Juga:Ini Alasan Alun-alun Sumedang Ditutup Sementara!Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Gubuk Desa Cinangsi, Ini Kata Polisi
Selain itu, Rocky menyoroti dinamika politik yang menurutnya masih penuh dengan intrik antarpartai dan tokoh.
“Melihat perkembangan politik yang masih penuh intip-mengintip antar partai, sikut-menyikut antar tokoh, ketidakonsistenan di dalam kabinet,” jelas Rocky.
Ia juga membahas target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang diinginkan oleh Presiden Prabowo.
Rocky mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tetap merawat republik ini demi mencapai tujuan kebaikan bersama.
“Republik ini dari awal bertujuan untuk menghasilkan kebaikan bersama, itu dasarnya. Tapi kita mulai cemas, oke ada Pak Prabowo yang ingin supaya ekonomi tumbuh 8%, oke menuju 8%,” tegasnya.