sumedangekspres, JATIGEDE – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede resmi dioperasikan Senin (20/1), dengan peresmian yang dilakukan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Berlokasi di kawasan Bendungan Jatigede, PLTA tersebut menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung transisi Indonesia menuju penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Dengan kapasitas pembangkit mencapai 110 megawatt (MW), PLTA Jatigede memanfaatkan aliran air dari Bendungan Jatigede untuk menghasilkan listrik. Proyek ini merupakan bagian dari 26 proyek infrastruktur kelistrikan yang diresmikan serentak di 18 provinsi oleh Presiden.
PLTA Jatigede juga menjadi bukti komitmen Indonesia dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan, sejalan dengan target bauran energi nasional. Tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi ramah lingkungan, PLTA Jatigede juga memiliki manfaat tambahan.
Baca Juga:DPRD Sumedang Perketat Pengawasan Privatisasi Air, Industri Diminta Taat AturanPolisi Patroli Antisipasi Kejahatan di Wilayah Kota Sumedang
Proyek ini berperan penting sebagai pengendali banjir selama musim hujan dan menjadi sumber utama irigasi bagi wilayah hilir seperti Majalengka, Subang, dan Indramayu. Air yang dialirkan dari Bendungan Jatigede menjadi vital bagi ketahanan pangan melalui irigasi lahan pertanian di wilayah tersebut.
Keberadaan PLTA Jatigede juga membuka potensi besar bagi pengembangan kawasan sekitar Bendungan Jatigede sebagai destinasi wisata. Pemerintah Kabupaten Sumedang tengah merancang berbagai program untuk mengoptimalkan potensi wisata ini, guna meningkatkan perekonomian daerah.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, PLTA Jatigede tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Sumedang, tetapi juga simbol kontribusi Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan kemandirian energi nasional. (red)