SUMEDANG EKSPRES – Jika mengacu pada peringkat atau rangking seperti inilah urutan anggota God’s Knights terkuat di One Piece. Sedikit spoiler saja, yang paling kuat alias nomor 1 ternyata bukan Figarland Shamrock sang kembaran Shanks.
Arc Elbaf manga One Piece sukses mencuri atensi para penggemar sekaligus menambah semangat mereka untuk mengikuti ceritanya. Selain Loki, ‘bintang’ arc terkini itu adalah Holy Knights atau God’s Knights.
Para Nakama auto terhipnotis dengan karakter hingga kemampuan yang dimiliki oleh para anggota God’s Knights. Sudah ada lima anggota diperkenalkan, yaitu Gunko, Shamrock, Rimoshifu Killingham, Shepherd Sommers, dan Figarland Garling.
Baca Juga:Hasil Liga Inggris: Epic Comeback Man City, Crystal Palace Dibikin Keok 5-2Edisi Spesial Yamaha Y15ZR 2025 Muncul! Motor Bebek Super yang Sporty dan Memanjakan Pengendara
Hadir sebagai salah satu villain utama dalam arc Elbaf, jelas semua member Holy Knights sangat kuat. Namun jika diurutkan berdasarkan kekuatan, siapa yang terbaik, berikut ulasannya sebagaimana dikutip dari Game Rant.
Anggota God’s Knights Terkuat Berdasarkan Peringkat di One Piece
5. Gunko
Gunko bersama Figarland Shamrock merupakan anggota pertama God’s Knights yang pergi ke Elbaf demi misi menemukan Loki untuk mengajaknya bergabung. Pamer buah iblis Aro Aro no Mi langsung Gunko lakukan untuk mengalahkan para raksasa penjaga jalan menuju Loki.
Dengan buah iblis miliknya, Gunko bisa membuat panah vector yang bisa digunakannya untuk memperkuat serangan, mengikat dan melemparkan target yang terkena ke arah tertentu. Selain itu, panahnya bisa dibuat sejenis burung sebagai alat transportasi.
4. Shepherd Sommers
Sommers dipanggil bersama Killingham untuk datang ke Elbaf demi menjalankan misi permainan menculik anak-anak Sekolah Walrus. Buah iblisnya adalah Iba Iba no Mi, tipe Paramecia, yang memungkinkannya menciptakan tanaman berduri tak terlihat, yang bisa dililitkannya di sekitarnya dan orang lain.
Duris tersebut berisiko memberikan cedera serius kepada siapa pun yang menyentuhnya. Sommers mengatakan rasa sakit yang sentuhan duri itu sebabkan terkait dengan ikatan emosional antara korban dan orang yang berusaha menyelamatkannya.
Semakin dalam hubungan kedua pihak maka korban berpotensi meninggal karena rasa sakit tersebut. Meski demikian, hal ini masih harus lebih banyak dibuktikan dalam cerita.