sumedangekspres – Ungkapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kini sedang menjadi sorot perhatian publik.
Bagaimana tidak? Budi Gunadi Sadikin menyatakan tentang rencananya untuk membuka peluang bagi dokter umum untuk melakukan operasi caesar di wilayah tertentu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara yang cuplikannya viral di media sosial, memicu perdebatan luas di kalangan masyarakat dan tenaga medis.
Baca Juga:Viral! Pemerasan Berkedok Uang Damai, Gadis Yatim Ini Dipaksa Sediakan Uang Sebesar Rp40 JutaKades Licin Gerakan Warga Laksanakan Kegiatan Jumsih
Menkes Budi menyebut bahwa di masa lalu, dokter umum pernah melakukan prosedur operasi caesar meski dengan standar yang berbeda dari sekarang. Ia mempertanyakan mengapa kini praktik serupa tidak lagi diperbolehkan.
“Kalau dulu bisa, kenapa sekarang tidak? Dulu mereka memang melakukannya dengan cara berbeda, tapi tetap bisa,” ujarnya.
Alasan utama di balik wacana tersebut adalah ketimpangan distribusi dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di Indonesia.
Dari 514 kabupaten/kota, hanya sebagian yang memiliki dokter spesialis kandungan.
“Kalau hanya ada di 200 daerah, yang 300 lainnya bagaimana? Dokter umum harus diberi pelatihan agar bisa menutupi kekurangan itu,” jelas Budi.
Namun, wacana tersebut justru memicu reaksi keras dari warganet.
Sejumlah warganet dan praktisi medis menilai langkah ini meremehkan profesi dokter spesialis.
Kritik tajam disampaikan lewat media sosial, mempertanyakan relevansi pendidikan spesialis jika prosedur bedah seperti caesar dapat dilakukan oleh dokter umum setelah pelatihan singkat.
Hingga kini, Kementerian Kesehatan belum mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi kontroversi tersebut.