Diterjang Longsor, Kantor Desa Nagreg Kendan Luluh Lantah

RUSAK PARAH: Bangunan Kantor Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung hancur diterjang longsor.
RUSAK PARAH: Bangunan Kantor Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung hancur diterjang longsor. (istimewa)
0 Komentar

sumedangekspres, NAGREG – Meski bangunan Kantor Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, hancur akibat longsor yang terjadi, Minggu malam (18/5) malam,. Namun, pelayanan publik kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa.

Pemerintah desa bergerak cepat menyewa bangunan darurat demi memastikan layanan administrasi warga tidak terhenti. Kepala Desa Nagreg Kendan, Nursadam Ahlan, mengatakan bencana tersebut mengakibatkan kerusakan berat pada kantor desa yang dibangun di atas tanah bekas galian batu sejak 2014.

“Kami sedang dalam proses pembersihan puing-puing dan pemulihan. Untuk sementara, pelayanan kami pindahkan ke bangunan dekat Kantor KUA Nagreg,” ujarnya, baru-baru ini.

Baca Juga:Mimpi Jadi Kenyataan, 174 CPNS Kabupaten Sumedang Resmi DiangkatPT CKJT Himbau Pengguna Jalan Tol Tetap Waspada Selama Pemeliharaan di KM 177

Langkah darurat tersebut diambil agar masyarakat tetap dapat mengakses layanan administrasi meski dalam kondisi sulit.

“Kami tidak ingin warga terdampak dua kali. Pelayanan harus tetap berjalan,” tegasnya.

Longsor yang menerjang Kampung Gunung Batu, RT 03 RW 09, tidak hanya menghancurkan kantor desa, tetapi juga menyebabkan tiga warga mengalami luka, termasuk seorang anggota Linmas yang sedang bertugas. Selain itu, banjir bercampur lumpur turut merendam rumah warga dan fasilitas umum hingga ke desa tetangga.

Ketua RW 01 Kampung Cibeuneur, Nenden, menyebut hujan deras sejak sore menjadi pemicu longsor dan banjir. Ia menduga aliran air bercampur lumpur berasal dari area galian C di sekitar Jalan Lingkar Nagreg.

“Sudah sering kalau hujan deras, lumpur dari galian ikut terbawa,” katanya.

Meski diterpa bencana beruntun, Pemerintah Desa Nagreg Kendan memastikan pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama. Respons cepat petugas menjadi bukti bahwa dedikasi terhadap masyarakat tidak surut meski infrastruktur lumpuh. (kos)

0 Komentar