sumedangekspres – Program Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan bagi anak dan remaja yang digelar Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang bersama Kodim 0610/Sumedang resmi ditutup, Senin (2/6/2025).
Namun demikian, berakhirnya kegiatan tersebut bukan berarti proses pembinaan selesai.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan para peserta pembinaan setelah kembali ke lingkungan keluarga dan sekolah masing-masing.
“Program ini bukan selesai di hari ini. Ini adalah awal dari perjalanan baru mereka. Kami akan terus mengawal bagaimana mereka berproses di rumah, di sekolah, dan di masyarakat,” ujar Bupati.
Baca Juga:Tangis Haru Iringi Kepulangan Peserta Pembinaan Karakter di Makodim SumedangKetua Pokdarwis Desa Nyalindung Dituntut Mundur, Yayan: Jika Ada Bukti, Silahkan Proses
Menurutnya, perubahan karakter memerlukan kesinambungan. Oleh karena itu, pihaknya akan menjalin koordinasi dengan sekolah dan orang tua untuk memastikan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab dan cinta tanah air yang telah ditanamkan selama pembinaan tetap terjaga.
“Kami akan pantau, apakah mereka masuk sekolah secara teratur, bagaimana sikapnya di rumah, dan sejauh mana mereka menerapkan nilai-nilai yang didapatkan. Semua ini perlu keterlibatan semua pihak,” tegasnya.
Bupati juga menyebut bahwa evaluasi berkala akan dilakukan bersama instansi terkait untuk menilai efektivitas pembinaan, termasuk kemungkinan menghadirkan program lanjutan atau pembinaan rutin di masa mendatang.
“Kita tidak bisa membiarkan anak-anak kembali tanpa arah. Justru setelah ini, peran orang tua dan guru menjadi sangat penting. Pemerintah hadir untuk mendampingi dan memastikan proses pembentukan karakter terus berjalan,” kata Dony.
Ia berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan menularkan semangat kedisiplinan, kebangsaan, dan akhlak mulia kepada teman-temannya.
“Kami ingin membentuk generasi Sumedang yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara mental dan berjiwa besar. Maka pembinaan ini harus menjadi gerakan bersama, bukan sekadar program sesaat,” pungkasnya. (red)