IPDN Siapkan Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua, 91 Peserta Siap Ikuti Program Intensif

IPDN Siapkan Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua, 91 Peserta Siap Ikuti Program Intensif
Kepala Biro Administrasi, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat IPDN, Arief M. Edie didampingi Kabag Kerja Sama dan Humas IPDN, La Ode Muhammad Alam Jaya
0 Komentar

JATINANGOR – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kembali akan menjadi tuan rumah bagi kegiatan retreat kepala daerah, gelombang kedua, yang dijadwalkan berlangsung selama hampir sepekan penuh, mulai 22 hingga 26 Juni 2025. Total sebanyak 91 peserta dari berbagai penjuru Tanah Air dipastikan akan hadir dalam kegiatan ini.

Peserta yang akan mengikuti program ini meliputi para pemimpin daerah seperti tiga gubernur, 33 bupati, tiga wali kota, serta jajaran wakilnya yakni 31 wakil bupati dan tiga wakil wali kota. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat jejaring kepemimpinan serta meningkatkan kapabilitas strategis para kepala daerah dalam menghadapi berbagai tantangan pemerintahan.

Kepala Biro Administrasi, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat IPDN, Arief M. Edie, memastikan bahwa seluruh sarana dan prasarana pendukung kegiatan telah dipersiapkan secara menyeluruh. “Seluruh wisma sudah ditata, fasilitas olahraga di sport center juga siap digunakan, dan ruang-ruang kelas tidak ada kendala berarti,” ujarnya saat ditemui di kampus IPDN Jatinangor, Rabu (18/6/2025).

Baca Juga:Geger di Medsos, Jarum Suntik Bersarang di Paha Bayi, Sebulan Baru KetahuanKebakaran Hebat di Cikadaton, Pemerintah Berikan Bantuan Sembako 

Menurut Arief, kegiatan retreat ini akan difokuskan khusus bagi kepala daerah, tanpa melibatkan staf atau pendamping lainnya. Para peserta akan didampingi langsung oleh para pengasuh IPDN dalam rangkaian sesi yang padat, namun tetap terstruktur.

Menariknya, kegiatan ini dirancang agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar para praja. “Jadwal kuliah tetap berjalan seperti biasa, karena kami atur agar sesi retreat berlangsung di waktu-waktu tertentu,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan akan berpusat di area fakultas untuk materi kelas, sementara akomodasi peserta akan tersebar di sejumlah wisma kampus yang memang saat ini sedang tidak digunakan oleh para praja.

Rencana pembukaan kegiatan masih menunggu kepastian dari Kementerian Dalam Negeri. “Ada kemungkinan dibuka langsung oleh Bapak Mendagri, tapi kita masih menunggu hasil koordinasi teknis lebih lanjut,” tambah Arief.

Sementara itu, dari sisi logistik dan konsumsi, panitia berencana melakukan penyesuaian agar kegiatan berjalan lebih efisien namun tetap layak. “Kami mempertimbangkan skema makan yang lebih sederhana, bahkan mungkin hanya satu kali, tergantung kebutuhan,” katanya.

0 Komentar