Wamendagri Nilai Menu Retret Kepala Daerah di IPDN Perlu Ditingkatkan

Wamendagri Nilai Menu Retret Kepala Daerah di IPDN Perlu Ditingkatkan
Wamendagri Nilai Menu Retret Kepala Daerah di IPDN Perlu Ditingkatkan
0 Komentar

JATINANGOR – Persiapan retret kepala daerah gelombang kedua di Kampus IPDN Jatinangor kembali menjadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyoroti aspek konsumsi yang dinilainya belum memadai untuk peserta setingkat kepala daerah.

Saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi, Bima Arya mendapati bahwa menu makanan yang disiapkan pihak Menza IPDN masih mengacu pada pola konsumsi untuk para praja. Menu tersebut terdiri dari nasi, udeg nangka, rendang, satu potong tahu, dan pisang. Meski sederhana, menurutnya menu itu belum mencerminkan standar konsumsi ideal untuk pejabat daerah yang akan menjalani kegiatan padat selama beberapa hari.

“Menu seperti ini mungkin cukup untuk praja, tapi untuk kepala daerah saya kira kurang layak. Retret ini butuh stamina, butuh kenyamanan, jadi makanan juga harus disesuaikan,” ujar Bima Arya.

Baca Juga:87 Kepala Daerah Dipastikan Hadir di Retret Gelombang Kedua, 6 Berhalangan karena SakitDesa Padaasih Miliki Gedung PAUD

Ia menyebutkan, penyajian makanan yang berkualitas bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal kecukupan gizi yang penting untuk mendukung konsentrasi dan energi para peserta. Retret kepala daerah, menurut Bima, bukan sekadar acara seremonial, melainkan forum pembinaan dan konsolidasi yang menuntut kesiapan fisik dan mental.

“Kita akan coba tambah anggarannya agar bisa ditingkatkan. Jangan sampai kepala daerah datang jauh-jauh ke Jatinangor, tapi kecewa karena makanannya kurang layak,” tambahnya.

Kementerian Dalam Negeri, lanjut Bima, akan segera berkoordinasi dengan pihak pengelola IPDN guna melakukan evaluasi terhadap standar konsumsi yang berlaku. Tujuannya, agar dalam pelaksanaan retret nanti, seluruh peserta dapat merasa nyaman dan bisa fokus mengikuti seluruh rangkaian agenda.

Kegiatan retret gelombang kedua ini dijadwalkan diikuti oleh puluhan kepala daerah dari berbagai provinsi di Indonesia. Selain menjadi wadah pembinaan, forum ini juga menjadi ajang penguatan nilai-nilai kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan yang baik di tingkat daerah. (kos)

0 Komentar