sumedangekspres – Di balik tembok setinggi 2,5 meter yang membentang di Jalan Prabu Geusan Ulun Nomor 40, Kabupaten Sumedang, tersimpan kejutan yang tak disangka.
Museum Prabu Geusan Ulun bukan hanya tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga menyuguhkan suasana asri layaknya taman hijau yang menyegarkan.
Banyak pengunjung terkejut ketika melangkah masuk ke dalam area museum ini.
Baca Juga:Menakar Jatinangor Sebagai Kawasan Pendidikan yang Rentan, Begini Kata Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UnpadBhabinkamtibmas Kawal Penyaluran BLT Dana Desa di Sindulang, 36 Warga Terima Bantuan
Mereka tak menyangka bahwa bangunan yang tampak tertutup dari luar ternyata menyimpan lanskap taman yang rapi, teduh, dan nyaman untuk bersantai.
Di antara pepohonan rindang dan rerumputan yang terawat, berdiri beberapa bangunan museum yang menyimpan jejak sejarah Kerajaan Sumedang Larang dan kebudayaan Sunda.
Museum ini sangat cocok dijadikan tempat edukasi sejarah sekaligus destinasi wisata ringan bagi keluarga atau pelajar.
Di dalamnya, pengunjung bisa melihat beragam koleksi seperti senjata tradisional, mahkota kerajaan, pakaian adat, hingga gamelan yang semuanya masih dalam kondisi baik dan terjaga.
Alamat, Jam Buka, dan Harga Tiket
Museum Prabu Geusan Ulun terletak di pusat kota Sumedang, tepatnya di Jalan Prabu Geusan Ulun Nomor 40, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Museum ini buka setiap hari Senin sampai Sabtu dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Pada hari Minggu dan tanggal merah nasional, museum tutup untuk umum.
Untuk masuk ke area museum, pengunjung cukup membayar tiket sebesar Rp5.000 per orang. Biaya ini sangat terjangkau, apalagi dengan pengalaman dan wawasan sejarah yang ditawarkan di dalamnya.
Museum Bernuansa Taman
Baca Juga:612 Warga Desa Mekarjaya Dapat Bantuan BerasBanyak Keluarga Mampu yang Terdaftar KPM, Ini Salah Siapa?Â
Salah satu daya tarik utama Museum Prabu Geusan Ulun adalah suasananya yang menyerupai taman hijau.
Pengunjung tak hanya datang untuk melihat koleksi benda sejarah, tetapi juga menikmati ketenangan yang ditawarkan taman di dalam area museum.
Di sisi-sisi halaman, bangku taman tersedia untuk pengunjung yang ingin duduk santai sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Jalur setapak yang menghubungkan antarbangunan juga tertata dengan rapi, menciptakan kesan bersih dan ramah lingkungan.
Tak jarang, pelajar atau wisatawan yang datang memanfaatkan spot-spot estetik di sekitar museum untuk berfoto.